Secapa TNI AD Klaster Baru Covid-19, DPR Usul Sekolah Berasrama Rutin Dicek
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melkiades Laka Lena, mengatakan lingkungan yang tertutup dan interaksi rutin setiap hari dari semua anggota peserta didik dan pendidik selama 24 jam sehari, selama berminggu minggu atau berbulan-bulan perlu diantisipasi dengan ekstra ketat.
Secapa TNI AD di Bandung, Jawa Barat, menjadi klaster baru Covid-19. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melkiades Laka Lena, mengusulkan pemerintah rutin mengecek semua sekolah asrama satu kali seminggu untuk mencegah penyebaran corona.
"Kami usulkan untuk semua sekolah atau komunitas berasrama secara rutin seminggu atau dua minggu dilakukan pengecekan oleh pengelola atau pendidik dibantu oleh Pemda atau gugus tugas sehingga pelajaran kasus secapa TNI AD bisa dihindari di waktu mendatang," kata Melki, Jumat (10/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dia menambahkan, pemberlakuan protokol kesehatan di sekolah atau pelatihan berasrama seperti pesantren, seminari, atau secapa TNI AD yang sekarang mengalami klaster terbesar harus dilakukan ketat dan disiplin.
"Potensi penularan satu komunitas sekaligus sangat mungkin terjadi jika salah satu anggota komunitas terkena Covid-19," kata dia.
Melki melanjutkan, lingkungan yang tertutup dan interaksi rutin setiap hari dari semua anggota peserta didik dan pendidik selama 24 jam sehari, selama berminggu minggu atau berbulan-bulan perlu diantisipasi dengan ekstra ketat.
Kemudian, protokol kesehatan harus dibuat lebih detail, jelas dan konkrit dan harus diberlakukan jauh lebih ketat dan disiplin. Jaga jarak, cuci tangan memakai sabun, pakai masker harus jadi kebiasaan dalam hidup sehari-hari.
"Pengecekan secara acak dan berkala melalui rapid test atau PCR/ TCM tentunya rutin dilakukan secara periodik seminggu atau dua minggu sekali untuk memastikan apakah komunitas asrama masih aman atau ada yang terjangkit," tandasnya.
Baca juga:
Luhut Sebut Pandemi Buat Dunia Lebih Perhatikan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi
Sempat Positif Covid-19, Santri Kasus 01 Gontor 2 Dinyatakan Sembuh
CEK FAKTA: Tidak Benar Video Jokowi, Megawati, Ganjar dan Risma Goyang Corona
Covid-19 Tembus 70.736 Kasus, DPR Minta Pemerintah Buat Protokol Baru
Wamenkeu: Dunia Usaha Tengah Mati Suri Akibat Corona