Sisi Lain Agus Rahardjo Calon Terkuat DPD Jatim, Ketua KPK Pertama yang Tak Pernah Sekolah Hukum
Ketua KPK periode 2015-2019 ini memimpin perolehan suara sementara DPD Jatim versi real count KPU.
Ketua KPK periode 2015-2019 ini memimpin perolehan suara sementara DPD Jatim versi real count KPU..
Sisi Lain Agus Rahardjo Calon Terkuat DPD Jatim, Ketua KPK Pertama yang Tak Pernah Sekolah Hukum
Agus Rahardjo merupakan satu dari 13 caleg DPD Jawa Timur yang berkompetisi dalam Pemilu 2024, Rabu (14/2) kemarin. Berdasarkan real count KPU pada Kamis (15/2), Agus memimpin sementara dengan angka 295.481 atau 11, 87 persen suara.
Real Count Sementara KPU
Berdasarkan real count KPU untuk DPD Jatim, pada urutan kedua ada Ketua DPD saat ini, La Nyalla Mattaliti dengan raihan suara 289.646 atau 11, 64 persen. Menyusul pada urutan ketiga ada Lia Istifhama dengan raihan suara 279.173 atau 11,22 persen, dan urutan keempat ada Kondang Kusumaning Ayu dengan suara 265,549 atau 10,67 persen. Mengutip Liputan6.com, hingga Kamis (15/2) pukul 12.00 WIB, progres penghitungan real count KPU untuk caleg DPD Jatim baru mencapai 43.007 dari 120.666 TPS yang ada di Jatim atau sebesar 35.64 persen.
Profil
Pria kelahiran Magetan, 1 Agustus 1956 ini merupakan alumnus Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pengagum Sutan Sjahrir ini kemudian meraih gelar master bidang administrasi bisnis dari Hult International Business School, Boston, Amerika Serikat.
Agus RahardjoFenomenal
Sosok Agus dikenal fenomenal karena menjadi pemimpin lembaga penegakan hukum tanpa latar belakang pendidikan tinggi formal di bidang hukum. Sebelum terpilih menjadi Ketua KPK RI periode 2015-2019, ia juga tak memiliki rekam jejak bekerja di bidang penegakan hukum.
Mengutip artikel Merdeka.com, Agus adalah satu dari 50 orang yang dihubungi langsung oleh panitia seleksi agar mendaftarkan diri menjadi komisioner KPK periode 2015-2019. Saat pemiliha, ia berhasil memperoleh suara terbanyak dari Anggota Komisi III DPR RI yakni sebanyak 53 suara.Sementara saingannya, Basaria Pandjaitan mendapat 51 suara, Alexander Marwata sebanyak 46 suara, Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang masing-masing mendapatkan 37 suara.
Karier
Agus memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Awalnya, ia adalah anggota Staf Perencanaan Pembangunan Bappenas, kemudian naik jabatan menjadi Direktur Direktur Sistem dan Perencanaan Prosedur di isntansi yang sama. Pada tahun 2006, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ).
Pada 2008, ia ditunjuk menjadi Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dua tahun kemudian, yakni pada 2010 ia dipercaya menjadi Kepala LKPP.Ia berperan penting dalam melakukan reformasi dan modernisasi pelayanan publik di pemerintahan pusat hingga daerah. Selanjutnya, ia terpilih sebagai Ketua KPK RI periode 2015-2019.
Harta Kekayaan
Agus memiliki beberapa mobil dan harta tidak bergerak berupa tanah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, dan di Bumi Serpong Damai, Tangerang, dan Banten. Dia juga memiliki rekening tabungan dengan total saldo sebesar Rp20 juta di empat rekening bank miliknya.
Dia mengaku memperoleh kekayaan tersebut dengan cara menabung. Tabungan itu dikumpulkan dari gaji dan penghasilan lain saat dirinya aktif sebagai pembicara di lembaga international di Paris, sekitar tahun 1995-1997.
Meskipun memiliki tanah di sejumlah daerah, Agus dan keluarganya memilih hidup di rumah sederhana satu lantai di Kota Bekasi, Jawa Barat.