Sejoli Diperas Komplotan Mengaku Polisi, Dituduh Mesum di Mobil
Listio yang mengaku sudah panik dan ketakutan saat itu.
Dari empat orang yang mengaku polisi itu, satu di antaranya menggunakan seragam.
Sejoli Diperas Komplotan Mengaku Polisi, Dituduh Mesum di Mobil
- Dijerat Pasal Pembunuhan, Dua Polisi Aniaya Tahanan Polsek Kumpeh Ilir Jambi hingga Tewas Terancam Dipecat
- Tak Gengsi, Usai Dinas Polisi Ganteng ini Jualan Siomay Pakai Mobil
- Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
- Polisi Sergap Rombongan Pemotor yang Masuk Tol Jagorawi
Nasib nahas dialami Listio (24), warga asal Pekalongan, Jawa Tengah ini menjadi korban pemerasan oleh komplotan yang mengaku Polisi. Atas kejadian yang dia alami, wanita muda ini mengaku kehilangan sejumlah uang tunai dan perhiasan emas sebagai bentuk damai.
Dikonfirmasi merdeka.com, Listio menceritakan kalau peristiwa pemerasan yang dia alami bersama teman laki-lakinya itu bermula saat dia dan teman prianya pergi mencari makan di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Selasa (9/7).
“Saya duduk di baris belakang, teman saya di baris depan. Kita pesan makan di dalam mobil. Kemudian diketuk oleh orang yang mengaku sebagai Polisi,” ujarnya, Rabu (10/7).
merdeka.com
Dari empat orang yang mengaku polisi itu, satu di antaranya menggunakan seragam. Mereka datang menggunakan kendaraan pribadi.
“DIa gedor-gedor STNK dan KTP. Terus nuduh kita melakukan tindakan mesum. Sementara aku duduk belakang. Terus ada yang berpura-pura telepon, dilaudspeaker (suaranya keras), Ndan ada lagi satu, kita bawa saja ya. Namaya saya takut, saya nawarin kita damai saja,” ujarnya.
Listio yang mengaku sudah panik dan ketakutan saat itu kemudian mempersilakan kendaraan yang ditumpanginya dikemudikan salah satu pelaku.
“Jadi ada yang ikut dengan kita, dia yang nyupirin. Nah dia engga langsung ke kantor polisi, tapi muter-muter dulu,” katanya.
Setibanya di depan Polres Tangerang Selatan, justru tidak langsung di bawa ke dalam Mako Polres Tangsel, Listio dan temannya hanya dibawa berputar-putar di depan kantor Polres Tangerang Selatan.
“Saya tanya, kenapa engga langsung di bawa ke kantor. Katanya kamu mau damai,” terang polisi gadungan itu kepada Listio.
Kemudian Pelaku meminta sejumlah uang sebesar Rp7 juta. Akan tetapi korban tidak memiliki uang tersebut, karena hanya memiliki Rp900 ribu. Pelaku juga meminta cincin dan kalung emas yang dikenakan Listio.
“Kita ke mesin ATM BRI, lalu aku berikan. Saya kasih 2 cicin dan kalung emas. Lalu kita tukeran nomor, karena aku ingin tebus cicin emas yang diberikan kepada pelaku,” jelasnya.
Keesokan harinya, saat dihubungi, ternyata pelaku telah memblokir dirinya. Atas dasar itu, ia mengetahui jika para pelaku ini adalah polisi gadungan.
“Kita mau lapor bingung, soalnya, bukti-bukti engga ada. DIa terima uangnya hanya cash. kita mau rekam dan foto, handpone kita direrbut saat diintrograsi. Jadi mereka seperti sudah terbiasa. Sudah terlatih,” tandas dia.