Cerita Keluarga Korban Kecelakaan di Garut Hilang, Ditemukan Tewas di Banyumas
Handi Saputra (18) korban kecelakaan lalu lintas asal Garut bersama kekasihnya, S (14) asal Bandung di wilayah Kabupaten Bandung pada Rabu (8/12) akhirnya ditemukan di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, tempatnya di Sungai Serayu dalam kondisi meninggal dunia satu pekan setelah kejadian.
Handi Saputra (18) korban kecelakaan lalu lintas asal Garut bersama kekasihnya, S (14) asal Bandung di wilayah Kabupaten Bandung pada Rabu (8/12) akhirnya ditemukan di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, tempatnya di Sungai Serayu dalam kondisi meninggal dunia satu pekan setelah kejadian. Pihak keluarga dan juga tetangga tidak pernah menyangka kejadian tersebut.
Entes Hidayatullah, ayah Handi Saputra selama beberapa hari memang sempat melakukan pencarian ke sejumlah fasilitas kesehatan di jalur lokasi kecelakaan. Pencarian dilakukan karena dalam video yang beredar, anaknya dievakuasi oleh pengguna mobil yang menabrak anaknya.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Ia mengaku bahwa pencarian yang dilakukan dimulai dari fasilitas kesehatan yang ada di Garut, Bandung, Tasikmalaya, hingga Ciamis.
"Karena tidak ketemu juga, saya sempat berpikir untuk berhenti mencari dan mengikhlaskan," kata Entes kepada wartawan, Minggu (19/12).
Saat sudah mengikhlaskan anaknya, Entes bercerita bahwa pada Kamis (16/12) malam dia menerima kabar dari polisi terkait adanya sesosok jenazah laki-laki tanpa identitas yang ditemukan di sungai Serayu. Jika melihat ciri-cirinya, hal itu sama dengan Handi Saputra.
Meski begitu, Entes mengaku tidak langsung mengamini bahwa jenazah itu adalah anaknya. Ia pun kemudian mencari informasi lain kepada kerabat dan teman-teman Handi yang juga sempat terlibat dalam pencarian untuk mengetahui pakaian dan hal lainnya.
Mengacu pada informasi yang diterima, ciri-ciri tersebut memang identik dengan anaknya, namun meski begitu ia belum mengamini 100 persen. Hingga akhirnya ia berangkat ke Banyumas untuk lebih memastikan.
Di Banyumas, Entes meyakini 100 persen bahwa jenazah yang ditemukan di Banyumas itu adalah anaknya.
"Dari bajunya, celananya, gespernya, terus kepalanya yang katanya rambutnya mohawk, itu semua teman-temannya yakin bahwa itu Handi. Ada yang tahu celananya, bahkan kalung emas imitasinya. Itu enggak salah lagi. Itu Handi," ungkapnya.
Setelah dipastikan, jenazah Handi Saputra pun saat itu langsung bersiap dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan. Jenazah Handi Saputra akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Minggu (19/12) dini hari sekitar pukul 01.00, beberapa saat setelah datang sekitar pukul 00.00.
Sebelum dimakamkan, jenazah Handi Saputra sempat disemayamkan di rumah duka lalu disalatkan. Isak tangis keluarga dan warga yang hadir pun tampak menghiasi proses pemakaman anak muda yang baru berusia 18 tahun itu.
Kakak Handi Saputra, Diki, sempat menangis histeris saat jenazah adiknya hendak dimasukan ke dalam liang lahat. Ia tidak pernah menyangka adiknya yang sangat ia sayangi meninggal dunia dalam kondisi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Salah seorang tetangga Handi Saputra, Uus bercerita bahwa Handi adalah sosok pemuda yang dikenal ramah dan baik di kampungnya. Dengan usianya yang masih muda, Handi juga dikenal supel sehingga memiliki banyak teman.
"Kalau saya seangkatan sama kakaknya. Tapi saya kenal Handi. Dia orangnya enggak suka bikin onar. Mudah bergaul," katanya.
Entes menyebut bahwa anaknya sebetulnya cukup pendiam tidak banyak tingkah. Namun dengan pendiamnya itu, Handi diketahui memiliki cukup banyak teman.
Handi dan Salsa, disebut Entes, diketahui berpacaran. Walau begitu ia mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan keduanya berpacaran. "Salsa itu yah kalau bahasanya mah pacaran lah," tutup Entes.
Selain Handi Saputra, S pun diketahui sudah ditemukan dan juga dalam kondisi meninggal dunia di Sungai. S ditemukan di sungai di kawasan Cilacap, Jawa Tengah.
Sebelumnya, sepasang kekasih terlibat kecelakaan enam hari lalu di kawasan jalan Nasional yang berada di wilayah Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Namun usai kecelakaan, keduanya dinyatakan hilang tanpa diketahui kondisinya masih hidup atau meninggal dunia karena dibawa sebuah mobil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sepasang kekasih yang hilang itu adalah Handi warga Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut dan S (14) warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Sepasang kekasih itu diduga terlibat kecelakaan saat tengah mengendarai kendaraan di jalan Nasional menuju arah Bandung pada Rabu (8/12) sekitar pukul 15.30 WIB. Keduanya mengalami kecelakaan di daerah pandai karena tertabrak minibus warna hitam dari arah bandung.
Video kecelakaan yang melibatkan pasangan kekasih itu saat ini menyebar di media sosial. Dalam video nampak pengemudi mobil memasukan korban ke dalam mobil. Namun hingga saat ini, kedua korban belum ditemukan.
Entes mengaku sudah mencari anaknya ke sejumlah rumah sakit di Jawa Barat. Namun hingga Senin (13/12), ia belum bisa menemukan anaknya.
Entes mengungkapkan bahwa saat anaknya terlibat kecelakaan ia tidak mengetahui pasti bagaimana kronologi lengkapnya. Tapi pas tahu kecelakaan, saya pulang. Saya cari ke rumah sakit di mana-mana, puskesmas juga sudah dicari di mana-mana tidak ada," ungkapnya.
(mdk/cob)