Sekolah akan Tindak Tegas Pelajar Terlibat Tawuran di Pamulang
Disinyalir, aksi tawuran yang berhasil dibubarkan warga sekitar itu, merupakan aksi tawuran antar kampung.
SMPN4 dan SMPN17 Kota Tangerang Selatan, tengah mendalami dugaan keterlibatan para siswanya dalam aksi tawuran yang terjadi di komplek perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI). Disinyalir, aksi tawuran yang berhasil dibubarkan warga sekitar itu, merupakan aksi tawuran antar kampung.
"Jadi itu bukan tawuran pelajar tapi antar kampung di perkampungan dekat komplek BPI," kata Kepala SMPN17 Tangsel, Hermayandana saat ditemui, Sabtu (6/8).
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Dimana Kulat Pelawan tumbuh? Kelompok jamur dengan nama lokal Kulat Pelawan ini tumbuh liar di lantai hutan kawasan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
Hermayandana membenarkan ada dua siswa dari SMPN 17 Tangsel, terekam dalam video viral rencana tawuran di perumahan BPI itu. Dalam video, dua siswa SMPN 17 itu terekam kabur dan meninggalkan sepeda motornya dari lokasi tawuran, saat terjadi penyerangan dari pihak lawan.
"Benar, dua orang itu adalah siswa SMPN17. Pengakuan keduanya mereka bukan mau tawuran, tapi lagi jalan-jalan naik motor," kata Hermayandana.
Sementara, Kepala SMPN 4 Tangerang Selatan, Mardi Yuana Abdillah, mengakui kalau tiga siswanya di SMPN4 Tangsel, berada di lokasi rencana tawuran di komplek perumahan BPI.
"Informasinya simpang siur, kita sekolah enggak tahu kejadian sebenarnya. Tawuranya bukan antara SMPN 4 sama SMPN17. Ributnya itu antar kampung. Jadi ada SMPN 4, 17 dan sekolah Sasmita jaya," jelas Kepala SMPN4 Tangsel, Mardi.
Saat ini, ketiga siswa kelas 8 yang diduga terlibat aksi tawuran tersebut, masih dalam proses penanganan pihak sekolah. Para orang tua dari tiga siswa itu juga akan dipanggil sekolah.
"Tiga siswa ini kelas 8, yang sedang kita tangani. Tapi sedang kita korek lagi, apakah cuma tiga siswa ini, atau ada yang lain. Kami enggak mau ini menjadi bibit siswa tawuran, ini enggak akan kita biarkan, karena ini nanti bisa jadi bibit-bibit," jelas dia.
Mardi mengaku akan menindak tegas para siswanya, jika terbukti mengikuti tawuran. Meski pihaknya juga mengedepankan asas praduga tidak bersalah dan tetap memberi hak pendidikan terhadap siswa-siswanya.
"Kami kan pendidik, tentu tugas kami mendidik anak-anak ini. Namun, jika benar siswa terlibat tawuran. Anak ini akan kami kembalikan pendidikannya kepada orang tua mereka," tegas dia.
Sebelumnya, warga di perumahan Bukit Pamulang Indah, mengadang aksi tawuran pelajar di komplek tersebut. Dalam aksi itu, dua pelajar di antaranya berasal dari SMPN17 Tangsel, diamankan warga berikut sepeda motor yang ditinggalkan pelajar itu di lokasi.
Sementara Polsek Pamulang, belum memberikan keterangan jelas terkait adanya aksi tawuran itu. Namun, pihak Kepolisian membenarkan adanya aksi tersebut.
"Memang ada (penyerangan), tapi belum sempat terjadi (tawuran) sudah keburu dibubarkan oleh warga, bahkan ada beberapa orang yang sempat diamankan," kata dia.
(mdk/tin)