Sekolah dipalang pemilik lahan, siswa SMP & SMA di Merauke terlantar
Dua sekolah itu dipalang sejak dua hari lalu oleh pemilik hak ulayat (wilayah).
Sekitar lima puluh lebih pelajar berkebutuhan khusus tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar selama tiga hari akibat SMP dan SMA Luar Biasa yang menjadi tempat belajar bagi mereka dipalang. Dua sekolah yang terletak di Jalan Mawari, Kabupaten Merauke, itu dipalang sejak dua hari lalu oleh pemilik hak ulayat (wilayah).
"Kalau untuk SMA LB itu kurang lebih sekitar 20-an orang. Sementara SMP LB sekitar 30 orang. Hanya jurusannya yang beda-beda," kata Kepala Bidang SMP dan SMA, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke Donatus Pagamuye di Merauke, Rabu (20/7).
Donatus mengatakan, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke masih menunggu laporan dari pihak sekolah mengenai kasus tersebut secara tertulis. "Sampai hari ini kita belum dapat, walau secara lisan sudah ada," kata dia.
Menurut Donatus, belum ada pertemuan menyangkut masalah itu karena kepala dinas pendidikan dan pengajaran masih berada di luar daerah dan diharapkan dalam waktu dekat segera dibicarakan agar siswa dan siswi berkebutuhan khusus di sana kembali belajar seperti biasa.
"Sebenarnya pembicaraan soal status tanah ini sudah dilakukan beberapa kali, namun masih perlu dibicarakan lagi karena menurut saya pembicaraan sebelumnya belum final," ujar dia seperti diberitakan Antara.
Informasi diperolah Donatus, lokasi yang didirikan dua sekolah itu diklaim oleh tiga orang berbeda. Namun dalam pertemuan yang dilakukan nanti akan diselidiki siapa pemilik sah lahan yang kini dimanfaatkan itu.
"Banyak orang memiliki perasaan bahwa mereka yang berhak atas tanah itu dan persoalan ini pernah terjadi tahun 2013 bahkan kita duduk sudah sampai ke tingkat lembaga musyawarah adat, namun masih menjadi masalah," tandasnya.
Baca juga:
Curhatan mojang geulis Bandung soal sistem pendidikan Indonesia
Ini jawaban Anies Baswedan ketika ditanya soal larangan ospek junior
Dampak pemekaran wilayah, 14 desa di Bengkulu belum punya SD
Mojang geulis asli Bandung ini bahagia tak ada perpeloncoan saat MOS
Beda dengan Ahok, kadis pendidikan tolak PNS izin antar anak sekolah
Program 'Bandung Masagi', dekatkan siswa lewat pendidikan karakter
Menteri Yuddy: Izin PNS antar anak sekolah sampai jam 11.00
-
Bagaimana cara pemkab Banyuwangi mendukung difabel dalam mendapatkan pendidikan? Di bidang pendidikan, kata dia, pemkab menggulirkan program Agage Pintar yang mewajibkan sekolah menerima pendaftaran anak berkebutuhan khusus (ABK) hingga beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa difabel yang berprestasi.
-
Bagaimana cara mahasiswa Banyuwangi membantu menjaga kondusivitas pemilu? "Mahasiswa adalah pionir dan gatekeeper informasi. Pilah dan pilih, saring dan silang supaya informasi yang diterima teman kalian adalah yang terbaik," tuturnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa Prabowo ingin membangun sekolah unggulan di Minahasa? Prabowo kemudian menyampaikan, janjinya kepada masyarakat Minahasa bila dipercaya oleh rakyat melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo. Prabowo mengatakan, akan membuat pesta rakyat di Minahasa.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.