Selain bakar selingkuhan hingga tewas, Dimhari pernah racuni pacar
Meski terluka parah, korban masih sanggup berjalan 2,5 Km dan mencari pertolongan meski akhirnya meninggal.
Selain membakar tetangganya yang menjadi selingkuhannya Yahmini (35) dengan sebotol bensin hingga tewas, Dimhari (38) warga Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah beberapa tahun yang lalu juga pernah meracuni mantan pacarnya.
Akibatnya sang pacar kritis dan menjalani perawatan di RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dimhari kemudian harus berurusan dengan polisi dan di penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Dimhari menjalani hukuman selama tiga tahun penjara.
"Tersangka pernah di tahan di Lapas Kedungpane selama tiga tahun karena meracuni mantan pacarnya 3 tahun lalu. Motifnya juga sama, dendam akibat pacarnya mengecewakan dirinya," tegas Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Ismanto Yuwono kepada merdeka.com Jum'at (6/3).
AKP Ismanto menceritakan, usai keluar dari Lapas Kedungpane Kelas I A, Kota Semarang pada tahun 2014, tersangka Dimhari kemudian merantau ke Jawa Barat untuk bekerja di salah satu pabrik di Kawasan Kuningan. Disitulah, Dimhari bertemu dengan Yahmini dan kemudian menjadi dekat.
"Kemudian mereka menjalin hubungan asmara meski sama-sama mengetahui bahwa tersangka Dimhari telah mempunyai anak istri," jelasnya.
Kemudian, selama kurang lebih satu tahun berselingkuh, Yahmini akhirnya hamil selama dua bulan. Namun, benih atau janin bayi yang ada di dalam kandungan Yahmini tidak diinginkan oleh tersangka Dimhari.
Akibatnya, Dimhari nekat membunuh Yahmini dengan cara membakar korban saat beristirahat di gubuk yang dikelilingi ladang dan perkebunan di Dusun Temu Lor, Desa Jogoyasan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Selasa (24/2) malam lalu.
Saat tengah beristirahat di gubuk tersebut, korban dirayu oleh tersangka Dimhari untuk membasuh mukanya dengan bensin yang sudah disiapkan sebelumnya. Tersangka berdalih, basuh muka itu dilakukan untuk menebus dosa mereka berdua karena sudah berselingkuh.
Kemudian, tersangka memberikan sebuah korek gas. Korban diminta untuk menyalakan korek itu. Tapi kemudian api langsung menyambar tangan serta tubuh bagian atasnya. Belum puas, tersangka mengguyur sisa bensin yang masih ada di dalam botol air mineral ke sekujur tubuh korban. Melihat korbannya terbakar hidup- hidup, tersangka langsung pergi meninggalkannya tanpa belas kasihan.
Akibat perbuatan tersangka, korban mengalami luka bakar mencapai 90 persen. Anehnya, meski terluka parah, korban masih sanggup berjalan. Bahkan korban mampu berjalan sejauh sekitar 2,5 kilometer dari lokasi kejadian menuju pemukiman warga.
Di tengah jalan, korban melihat dua orang pengendara sepeda motor berboncengan. Korban tersebut kemudian mendorong pembonceng dan langsung naik ke atas sepeda motor sambil meminta pertolongan karena kepanasan.
Oleh pengendara motor, korban dibawa ke rumah penduduk terdekat untuk mendapatkan pertolongan sementara. Warga kemudian langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Korban langsung kita bawa ke RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah. Beruntung, selama perjalanan dia masih sadar dan menceritakan kejadian yang dialami, termasuk memberikan identitas tersangka. Namun nahas, korban meninggal dunia Rabu (25/2) sore lalu di rumah sakit.
Baca juga:
Berbekal bensin sebotol, pria ogah akui janin bakar selingkuhan
Sadis, anak bunuh & congkel mata bapaknya dengan kaca nako
-
Kenapa tabebuya ditanam di Magelang? Saat itu bunga tabebuya ditanam sebagai pohon perindang di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Pierre Tendean, kawasan Jurangombo, dan Jalan Sudirman.
-
Bunga apa yang sedang mekar di Magelang? Pada akhir Oktober ini, bunga tabebuya bermekaran di beberapa sudut Kota Magelang.
-
Apa yang dilakukan warga Magelang dalam tradisi Syawalan Gunung? Kegiatan ini rutin digelar sejak tahun 2003. Dalam pelaksanaan acara tersebut, warga dari enam dusun saling bergotong royong, yakni Dusun Wonolelo, Dimik, Karang Slamet Lor dan Kidul, Congkrang, dan Brigasan. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari. Pada tahun 2019, acara itu dihadiri sekitar 60 ribu pengunjung.
-
Bagaimana cara penari Seblang menari di atas panggung? Gadis yang “terpilih” akan menari di pentas bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi “trance” dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut.
-
Kenapa warga Magelang melakukan tradisi Syawalan Gunung? Namun ada kalanya syawalan menjadi momen untuk mengenang kembali cerita-cerita masa lalu, saat para pendahulu leluhur masih hidup dan berjuang demi nasib generasi setelahnya yang lebih baik.
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.