Selain Gunung Krakatau, 5 Gunung Ini Juga Aktif dan Bahaya
Selain Gunung Krakatau, Indonesia punya beberapa gunung berapi berbahaya lainnya:
Gunung berapi menjadi gunung yang paling berbahaya di dunia. Salah satunya Gunung Krakatau. Ada dua jenis gunung berapi di dunia, gunung berapi aktif dan non aktif. Gunung berapi aktif sewaktu-waktu bisa meletus, sedangkan gunung berapi non aktif sudah tidak lagi meletus. Selain itu, dikenal pula gunung berapi tidur. Kondisinya memang terlihat seperti tak aktif, tapi akan meletus untuk waktu yang tak bisa diprediksi.
Efek gunung berapi bisa menjalar ke mana-mana. Misal gempa atau bahkan tsunami, seperti yang terjadi di Banten dan Lampung. Indonesia merupakan salah satu negara yang di kelilingi banyak gunung berapi. Ada tiga gunung yang meledak luar biasa, yaitu Gunung Krakatau, Gunung Tambora dan Gunung Toba.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
Selain ketiga gunung ini, ada beberapa gunung berapi yang berbahaya lainnya di Indonesia. Inilah gunung berapi paling berbahaya di Indonesia selain Gunung Krakatau:
Gunung Sinabung
Sinabung di Sumatera Utara menjadi gunung berapi aktif sejak 2010. Letusan mulai terjadi sejak 19 Februari 2018 dan berlangsung hingga kini. Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, Gunung Sinabung mengeluarkan lava. Pada 19 Februari 2018 pukul 08.53 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus dengan mengeluarkan abu dan awan panas yang menyelimuti bangunan di sekitarnya. Dengan selamat tidak ada korban jiwa atau luka parah.
Warga sulit bepergian, karena semua jalan tertutup oleh kabut panas. Dan 6 April 2018 pukul 17.30 WIB, terjadinya gempa pada Gunung Sinabung dengan memuntahkan awan panas di area gunung.
Gunung Semeru
Sudah beberapa kali Gunung Semeru mengalami erupsi, yang paling di sorot adalah apda 1 Desember 2017 dan Oktober 2018. Bagi pendaki yang sering mengunjungi gunung ini, disarankan agar tak menuju kawah Jonggring Saloko, dan menuju sebelah selatan gunung, karena adanya gas beracun dan aliran lahar.
Semeru yang berada di Jawa Timur memiliki gas beracun ini dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel. Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan November 1997 Gunung Semeru meletus sebanyak 2990 kali.
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gunung Semeru dan telah memakan beberapa korban jiwa.
Gunung Agung
Gunung Agung di Bali juga pernah "mengamuk" pada 1963. Saat itu, letusan Gunung Agung mampu menewaskan hingga 1.549 orang. Jumlah itu berdasarkan data laporan Kepala Bagian Vulkanologi Direktorat Geologi Djajadi Hadikusumo ke UNESCO.
Selain itu, sekitar 1.700 rumah hancur, sekitar 225.000 jiwa kehilangan mata pencaharian, dan sekitar 100.000 jiwa harus mengungsi.
Gunung Salak
Gunung Salak terletak di Bogor, Jawa Barat. Gunung berapi ini merupakan gunung api strato tipe A. Puncak tertinggi (Puncak Salak I) menurut Hartmann (1938) adalah puncak berusia tertua. Puncak Salak II berketinggian 2.180 m dpl dianggap yang tertua kedua. Selanjutnya muncul Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
Terdapat sejumlah kawah aktif yang tidak berada di puncak. Kawah terbesarnya adalah Kawah Ratu yang merupakan kawah termuda. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu.
Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
Gunung Rinjani
Gunung yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini menjadi gunung berapi kedua kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl. Munculnya Rinjani akibat dari letusan Gunung Samalas. Letusan Samalas diyakini lebih besar daripada letusan Krakatau. Karena letusannya mampu mengubah iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya.
(mdk/has)