Selalu lolos, nenek bandar sabu Tebing Tinggi akhirnya dibekuk
Mak Cum dan keluarganya merupakan salah satu bandar ternama di kota itu.
Bandar sabu ternama di Kota Tebing Tinggi, Sumut, Sumiarti alias Mak Cum (65), akhirnya dibekuk polisi, Senin (6/7) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Perempuan yang sudah berulang kali lolos dari penggerebekan ini diringkus di rumahnya di Jalan Pulau Seribu, Lingkungan 3 Persiakan, Padang Hulu, Tebing Tinggi.
Mak Cum tidak ditangkap sendirian. Di tempat yang sama, polisi juga menangkap seorang laki-laki bernama Panca Sona alias Panca (30).
Keduanya ditangkap dengan barang bukti berupa satu dompet warna biru berisi 3 paket diduga sabu-sabu seberat 3,26 gram dan 1 sekop terbuat dari sedotan plastik.
"Mereka berdua ditangkap karena membawa narkoba, tapi barang ada pada Panca Sona," sebut Kabid Humas Polda Sumur Kombes Helfi Assegaf, Selasa (7/7).
Penangkapan Mak Cum dan Panca Sona berawal dari informasi yang diperoleh polisi dari masyarakat. Setelah disergap, Mak Cum dan Panca Sona digeledah. Barang bukti ditemukan pada Panca Sona.
"Saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik Polres Tebing Tinggi untuk memastikan siapa pemilik narkoba tersebut. Apakah untuk dikonsumsi sendiri atau dikirim kepada orang lain," jelas Helfi.
Mak Cum dan Panca Sona kemudian digelandang ke Mapolres Tebing Tinggi untuk menjalani penyidikan. "Kita masih mengembangkan penangkapan ini," sambung Helfi.
Mak Cum bukan nama baru dalam bisnis narkoba di Tebing Tinggi. Dia dan keluarganya merupakan salah satu bandar ternama di kota itu.
Perempuan bercucu ini sudah lama menjadi target kepolisian. Ada yang menyebut mereka sudah belasan tahun melakoni bisnis haram itu.
Rumah Mak Cum sudah berulang kali digerebek, seperti pada Sabtu (31/1) dan 22 September 2014. Namun dia selalu lolos dari penangkapan polisi. Yang tertangkap hanya anggota keluarga dan kaki tangannya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.