Sempat Merasa Insecure, Ini Kisah Inspirasi Anak Petani Gunung Lawu Kuliah di UGM
Siapapun punya hak sama dalam merasakan pendidikan tinggi, tak peduli tingkat ekonomi, status di masyarakat, atau bakat yang dimiliki. Begitu pula dengan Apia Dewi Agustin, perempuan 22 tahun yang merupakan anak seorang petani dari Gunung Lawu.
Siapapun punya hak sama dalam merasakan pendidikan tinggi, tak peduli tingkat ekonomi, status di masyarakat, atau bakat yang dimiliki. Begitu pula dengan Apia Dewi Agustin, perempuan 22 tahun yang tinggal di lereng Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur.
Mahasiswi yang berkuliah di prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu sebentar lagi akan menyelesaikan kuliahnya. Orang tua Dewi merupakan seorang petani sayur. Namun setahun lalu ayahnya dipanggil Yang Kuasa. Kini tinggal ibunya yang menyemangati Dewi untuk terus menyelesaikan kuliahnya.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Ibu sekarang jadi pedagang kelontong sederhana di depan rumah. Rumahku di pedesaan. Rata-rata penghasilan mungkin sekarang Rp1 jutaan. Efek pandemi juga sih,” kata Dewi dikutip dari Ugm.ac.id pada Senin (11/7).
Berikut kisah selengkapnya:
Suka Ekonomi dari SMP
©Ugm.ac.id
Dewi mengaku sudah suka dengan pelajaran ekonomi sejak SMP. Saat SMA, ia sudah masuk kelas IPS dengan guru pengampu pelajaran ekonomi yang sama selama tiga tahun berturut-turut.
Bagi Dewi, guru SMA nya itu sangat favorit dan inspiratif. Saat ujian kelulusan, nilai mata pelajaran ekonomi Dewi termasuk yang tertinggi se-Kabupaten Magetan.
“Jadi secara tidak langsung tersugesti dan termotivasi juga ya. Kemudian, dari lingkungan keluarga sendiri. Kakakku juga lulusan akuntansi. Jadi sedikit banyak dapat amunisi,” kata Dewi.
Sempat Merasa Insecure
Saat masa awal-awal kuliah di UGM, Dewi mengaku merasa belum percaya diri karena merasa teman-temannya dari daerah lain banyak yang lebih pintar darinya. Apalagi Dewi berasal dari desa sehingga merasa insecure bertemu teman-teman lain yang menurutnya keren-keren.
“Selain itu aku juga sendirian. Gak ada teman 1 SMA yang seangkatan di FEB. Jadi mulai dari nol banget buat teman kenalan di FEB. Tapi Alhamdulillah lama-lama terbiasa. Enjoy aja sama keadaannya,” kata Dewi.
Walaupun harus berjuang demi menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, ia merasa terbantu dengan adanya dukungan dari para dosen dan tenaga pendidik untuk bisa beradaptasi belajar dengan baik. Akhirnya secara perlahan Dewi bisa berbaur dengan lingkungan barunya.
Pentingnya Beasiswa
bp2munnes.com ©2013 Merdeka.com
Dewi mengaku adanya beasiswa bidikmisi sangat membantu kelancaran kuliahnya. Apalagi kondisi ekonomi keluarganya cukup pas-pasan dan tidak bisa membiayai keperluannya selama kuliah.
Ia masih ingat, orang tuanya sempat tidak mengizinkannya kuliah di Jogja. Namun ia tetap bersikeras padahal saat itu ayahnya sedang jatuh sakit.
Selama kuliah, Dewi tidak hanya duduk manis mengikuti perkuliahan saja. Namun juga aktif di luar kelas dengan mengikuti organisasi baik di dalam maupun luar kampus.
Ia pun beberapa kali mengikuti kegiatan non akademik seperti lomba akademis, proyek sosial, volunteer, internship, dan kegiatan lainnya. Kini, ia tengah menyelesaikan skripsinya yang dikerjakan bersamaan dengan proyek dosen FEB yang dibiayai LPDP.
“Aku jadi asisten penelitian di sana sembari mengerjakan skripsi. Kemarin sempat magang di beberapa tempat. Doakan semoga segera lulus,” pungkas Dewi dikutip dari Ugm.ac.id.
(mdk/shr)