Sengketa lahan, siswa di Medan ditahan masuk sekolah di hari pertama
Siswa yang diantar orang tuanya tertahan di luar pagar. Mereka harus menunggu di bawah guyuran hujan deras.
Kericuhan terjadi di hari pertama belajar di Sekolah Cinta Budaya di Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Sumatera Utata, Senin (18/7). Aparat kepolisian sempat bersitegang dengan sejumlah pria berjaga dan menutup akses ke lahan sengketa itu.
Beberapa pria berjaga itu ditengarai sebagai suruhan Mayjen (Purn) Burhanuddin Siagian. Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan ini mengklaim sebagai pemilik lahan seluas 2,3 hektare itu.
Sebelumnya, pihak Burhanuddin menggembok pagar sekolah. Siswa yang diantar orang tuanya tertahan di luar pagar. Mereka harus menunggu di bawah guyuran hujan deras.
Orang tua meminta agar anak mereka dimasukkan ke kompleks sekolah. Namun, pria berjaga di sana tetap tidak memberikan dengan alasan lahan itu masih sengketa.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Di mana Stasiun Medan berada? Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan. Saat ini, Stasiun Medan sudah menjadi stasiun utama milik PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Aparat kepolisian yang datang ke lokasi itu sejak pagi terdiri dari 4 truk berisi Brimob dan Sabhara. Mereka baru bergerak masuk setelah petinggi Polda Sumut yang dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso tiba di lokasi.
Ketegangan terjadi saat pejabat Polda Sumatera Utara mengikuti Budi dihalangi masuk melalui pintu samping. Aparat kepolisian lain mengerubungi dan sempat mengamankannya. "Ambil senjatanya, ambil senjatanya," ucap personel yang menggeledah pria itu.
Namun, pria yang diamankan tidak tinggal diam. Pria tetap meronta-ronta. Aparat kepolisian berusaha mengamankannya pun membiarkannya setelah Burhanuddin memerintahkan untuk melepasnya.
Kejadian ini merupakan buntut dari kasus sengketa lahan yang menjadi lokasi berdirinya sekolah. Pihak Burhanuddin berkeras lahan itu miliknya. Dia menyatakan melakukan penggembokan itu karena ingin melindungi asetnya di saat pihak yayasan dinilai tidak memiliki itikad baik.
"Kita sudah melakukan komunikasi ke pihak yayasan, kita sudah layangkan somasi ke-1, ke-2 dan ke-3, tapi diabaikan. Mereka memberikan keterangan tidak benar bahwa kita tidak memberi akses anak-anak sekolah, yang tidak kita berikan akses kendaraan masuk ke dalam. Kalau siswa tetap boleh masuk," ucapnya.
Siswa dan kendaraan akhirnya dapat masuk ke kompleks sekolah setelah Kapolda Sumut R Budi Winarso duduk bersama Burhanuddin dan pihak yayasan. Burhanuddin tampak memberikan penjelasan, Kapolda Sumut pun terlihat manggut-manggut.
"Kapolda memediasi dua pihak yang bersengketa. Dari hasil pertemuan itu, pihak yang bersengketa memperbolehkan siswa untuk masuk. Sore nanti juga kita mengundang pihak yang bersengketa untuk duduk bersama," jelas Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Kisruh sengketa lahan ini diduga juga perang beking. Pihak yayasan memakai para anggota DPR RI dan siswa. Sedangkan pihak lainnya memanfaatkan Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan. Kabarnya, lahan 2,3 hektare ini awalnya milik PTPN 2 (dulu PTPN IX).