Sentilan Keluarga Dini Dilaporkan Balik Anak Anggota DPR Ronald Tannur: Tak Punya Rasa Sosial
Keluarga Dini Sera Afriyanti, pacar Gregorius Ronald Tannur anggota DPR RI yang tewas dianiaya tak terima dilaporkan balik.
Pengacara keluarga Dini Dimas Yemahura mengatakan pelaporan itu bentuk pengalihan isu
Sentilan Keluarga Dini Dilaporkan Balik Anak Anggota DPR Ronald Tannur: Tak Punya Rasa Sosial
Keluarga Dini Sera Afriyanti, pacar Gregorius Ronald Tannur anggota DPR RI yang tewas dianiaya tak terima dilaporkan balik atas tuduhan pencemaran nama baik. Pengacara keluarga Dini Dimas Yemahura mengatakan pelaporan itu bentuk pengalihan isu dan tidak memiliki rasa sosial.
- Begini Dalih Ronald Tannur, Anak Anggota DPR Bantah Berniat Bunuh Dini Sera Afriyanti
- Kubu Ronald Tannur, Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas Laporkan Balik Keluarga Korban
- Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas Akhirnya Dijerat Pasal Pembunuhan
- Detik-Detik Anak Anggota DPR RI Gregorius Ronald Tannur Aniaya Dini Sera Afrianti sampai Tewas
"Saya melihat ini pengalihan isu saja. Sense of social-nya, rasa sosialnya itu loh, sejak awal saya mewanti-wanti, seharusnya seorang pejabat itu memiliki sense of social-nya yang tinggi,"
kata Dimas kepada wartawan Kamis (19/10).
merdeka.com
Dia lantas mempertanyakan rasa sosial dari keluarga Ronald Tannur yang dianggap tidak peka terhadap keluarga korban yang kehilangan nyawa Dini. Hal ini ditandai, dengan tidak adanya permintaan maaf secara pribadi kepada keluarga korban.
"Sampai (tersangka Ronald) ditetapkan pasal 338 (KUHP tentang pembunuhan), tidak ada itu permintaan maaf pada keluarga korban hingga kini, apalagi janjinya mau menemui keluarga (korban) juga tidak ada," tegasnya.
Dia juga melihat ada upaya melakukan intervensi terhadap proses hukum yang saat ini tengah dijalani oleh tersangka Ronald Tannur.
"Katanya kan tidak mengintervensi proses hukum yang berjalan, lah ini kami dan keluarga korban malah diancam dilaporkan, itu kan malah lebih tinggi dari pada intervensi. Mengancam kalau kamu banyak omong tak laporkan pencemaran nama baik loh, artinya kami ini diminta untuk diam untuk bungkam gitu tah maksudnya. Ya enggak bisa begitu," tegasnya.
Dia meminta agar tersangka dapat dihukum seberat-beratnya. Ia berharap, dengan begitu keadilan akan dapat diterima oleh keluarga korban.
"Wes (anggap) lah kita enggak perlu tahu hukumlah, korbannya mati apa enggak? Mati kan. Ya artinya dibunuh gitu loh. Mau ngomong penganiayaan, bukan pembunuhan atau apa, korbannya mati kok. Untuk apa kita mencari celah itu, untuk apa kita mengotak atik hukum. Hukum kan untuk memenuhi rasa keadilan. Saya baru tahu penganiayaan itu sambil dilindas mobil. Orang yang dilindas mobil itu pasti dibunuh," katanya.
Ia menyatakan, hari ini pihaknya telah menerima pemberitahuan perkembangan penyidikan dari polisi. Dari surat tersebut, diketahuinya bahwa tersangka memang telah diterapkan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
"Sudah kita terima (surat pemberitahuan) hari ini. Pasal 338 (KUHP)," ujarnya.
Pengacara keluarga Ronald, Lisa Rahmat, tidak dapat dikonfirmasi terkait dengan hal ini. Pesan yang dikirimkan melalui nomor whatsappnya, terlihat tanda sudah terbaca namun tidak direspons.
Dini tewas usai dugem bersama teman kencannya di salah satu tempat hiburan malam yang ada di Jalan Mayjen Jonosewejo, Lakarsantri, Surabaya pada Rabu (4/10) malam. Ia tewas diduga akibat dianiaya oleh pasangan prianya bernama Gregorius Ronald Tannur. Gregorius sendiri disebut sebagai anak dari anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PKB.
Dari laporan polisi dengan nomor LP/B/1077/X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 4 Oktober 2023, ibu dari Dini Sera Afriyanti telah melaporkan Gregorius Ronald Tannur dengan pasal 351 ayat 3 dan atau pasal 338 KUHP.