Seorang Anggota DPRD Garut Meninggal Dunia karena Covid-19
Dengan penutupan gedung-gedung tersebut, Dedi menyebut, rapat paripurna pun akan dilaksanakan secara virtual. Rencana tersebut sudah dikomunikasikan dengan unsur pimpinan DPRD Garut.
Seorang anggota DPRD Garut kembali meninggal setelah sempat terpapar Covid-19 pada Selasa (29/6). Sehingga saat ini sudah ada dua orang legislator di Garut yang meninggal akibat Covid-19.
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Garut, Dedi Mulyadi mengatakan, anggota DPRD yang meninggal kali ini adalah Mas Yayu Siti Sapuro. Mas Yayu diketahui merupakan anggota legislatif dari Partai Demokrat, anggota komisi IV DPRD Garut.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
“Sebelum meninggal, bu Mas Yayu sempat dirawat di RSUD dr Slamet. Masuknya tadi malam karena kondisinya terus menurun. Tadi pagi meninggal dunia,” katanya di Garut, Selasa (29/6).
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada dua orang anggota DPRD Garut yang meninggal dunia usai terpapar Covid-19. Sebelum Mas Yayu, seorang anggota DPRD dari Fraksi Partai PDI Perjuangan, Dudeh Ruhiyat meninggal dunia pada Rabu (9/6).
Sejak pandemi Covid-19, setidaknya sudah ada enam anggota DPRD yang terpapar Covid-19. Saat ini, seluruh anggota DPRD Garut melakukan work from home (WFH). Selain itu, Gedung DPRD Garut akan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
“Tadi seperti disampaikan pak Bupati bahwa perkantoran di wilayah Sukagalih, karena ada wilayah zona merah, akan menutup perkantoran, termasuk gedung pemda juga gedung DPRD sampai waktu belum ditentukan. Saat ini kamis masih menunggu surat edaran Bupati terkait hal tersebut,” ungkapnya.
Dengan penutupan gedung-gedung tersebut, Dedi menyebut, rapat paripurna pun akan dilaksanakan secara virtual. Rencana tersebut sudah dikomunikasikan dengan unsur pimpinan DPRD Garut.
“Sekarang menunggu konfirmasi pelaksanaannya. Jadi nanti pa Bupati di command center, anggota dewan melakukan secara virtual. Untuk langkah pencegahan, kami juga meminta BPBD melakukan penyemprotan disinfektan di gedung DPRD Garut,” tutupnya.
Baca juga:
Perketat PPKM Mikro, Anak-Anak Dilarang Masuk Mal di Depok hingga 5 Juli
PAN Soal Perusahaan AS Rayu RI Pakai Ivermectin: Kalau Ampuh, Tidak Masalah
Pemkot Depok Larangan Restoran Hingga Kafe Layani Makan di Tempat
Dinkes Jateng Sebut Ivermectin Sudah Diberikan ke Pasien Covid di Kudus dan Semarang
Kasus Covid-19 Naik, Pemerintah Prioritaskan Alokasi Oksigen untuk Kebutuhan Medis
Jabar Sumbang Kematian Covid-19 Harian Tertinggi, Capai 112 Kasus