Seorang Petani di Sragen Tewas Tersetrum Jebakan Tikus Sawah
Jebakan tikus yang marak dipasang di persawahan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kembali memakan korban. Seorang buruh tani bernama Jumino (58), warga Putatsewu RT 02, Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono tersetrum jebakan tikus hingga meninggal dunia.
Jebakan tikus yang marak dipasang di persawahan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kembali memakan korban. Seorang buruh tani bernama Jumino (58), warga Putatsewu RT 02, Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono tersetrum jebakan tikus hingga meninggal dunia.
Korban diketahui bukan pemilik sawah. Dia hanya penggarap dari seorang warga bernama Pariman (59) warga Dukuh Lemahireng, Desa Jatitengah. Jebakan tikus yang dialiri listrik tersebut diduga dipasang oleh Pariman sebagai pemiliknya.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dimaksud dengan es selendang mayang? Es selendang mayang memiliki cita rasa manis dan menyegarkan. Ini adalah sajian es manis dengan kue lembut berwarna hijau dan merah yang menjadi isian.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban tersetrum jebakan tikus diketahui oleh warga sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu korban sedang berada di area sawah yang dia garap. Korban kemudian dievakuasi warga bersama jajaran Polsek Sukodono.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi menyayangkan kasus warga atau petani yang tersetrum jebakan tikus tersebut kembali terulang. Jika sebelumnya para petani atau pemilik sawah sendiri yang tersetrum, kali ini korban merupakan penyewa atau penggarap sawah yang dimiliki oleh orang lain.
"Potensi untuk dilanjutkan ke ranah pidana memang ada. Karena korban ini bukan pemilik lahan sawah. Ini merupakan kejadian yang berbeda dengan dua hari yang lalu, di mana korban merupakan pemilik lahan sendiri," ujar Yuswanto.
Kendati demikian, polisi akan terlebih dahulu melakukan diskusi dengan kepala desa (Kades) dan Kapolsek. Untuk tahap penyidikan awal, lanjut dia, tetap akan dilakukan oleh jajaran Polsek Sukodono.
"Proses hukum ini untuk menimbulkan efek jera. Tetapi kalau ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk pemberian efek jera, tentu akan kami lakukan," katanya.
Ia menilai, ke depan pihak perangkat desa harus dilibatkan untuk mengantisipasi kegiatan di persawahan.
"Kemungkinan yang kita pakai pasal 359 KUHP. Akibat kelalaian menimbulkan seseorang meninggal dunia," terangnya.
Kapolres menambahkan, berdasarkan hasil visum, sejauh ini semua korban jebakan tikus mengalami luka pada pergelangan atau betis ke atas. Artinya, lanjut dia, jika korban mengenakan sepatu boots karet, kemungkinan terkena setrum kecil. Tetapi dia menyarankan agar jebakan tikus sawah yang dialiri listrik tersebut lebih baik tidak lagi digunakan.
"Para perangkat desa, segera melakukan sosialisasi dan mengimbau agar petani menggunakan sepatu boot untuk keamanan," tuturnya.
Baca juga:
Kasus Mayat Guru Ngaji Dalam Sumur di Cibinong, Polisi Sudah Periksa 4 Saksi
Mayat Bayi Ditemukan Tersangkut di Saringan Sampah Kali Cengkareng Drain
Ditemukan Tewas di Sumur, Jenazah Bunda Maya Dimakamkan di Kampung Halaman
Bunda Maya Ditemukan Tewas di Dalam Sumur, HP dan Uang Rp500 Ribu Hilang
Pemburu Babi Ditemukan Tewas di Lereng Bukit
Dilaporkan Hilang, Guru Ngaji di Cibinong Ditemukan Tewas Dalam Sumur