Siklon Tropis Goni Diprediksi Jauhi Indonesia, Masyarakat Harus Tetap Waspada
Jati menjelaskan menurut hasil analisa tersebut, posisi siklon tropis Goni berada pada 13.5 LU, 123.6 BT atau sekitar 1.150 kilometer sebelah utara Tahuna, Sulawesi Utara. Sedangkan arah gerakannya menuju barat dan barat daya dengan kecepatan 15 knots atau 27 kilometer per jam, menjauhi Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan siklon tropis goni diprediksi bergerak menjauhi wilayah Indonesia selama 24 jam ke depan. Hal tersebut berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Jati menjelaskan menurut hasil analisa tersebut, posisi siklon tropis Goni berada pada 13.5 LU, 123.6 BT atau sekitar 1.150 kilometer sebelah utara Tahuna, Sulawesi Utara. Sedangkan arah gerakannya menuju barat dan barat daya dengan kecepatan 15 knots atau 27 kilometer per jam, menjauhi Indonesia.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan cuaca di Jakarta diprediksi cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan Jogja Exotarium buka? Tempat itu biasanya buka pada hari biasa pukul 08.30-16.30 WIB dan hari libur pada pukul 08.30 WIB hingga 17.00 WIB.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Untuk kekuatannya mencapai 90 knots atau 175 kilometer per jam dan memiliki tekanan 960 hPa," kata Jati dalam siaran pers, Minggu (1/11).
Selanjutnya berdasarkan analisa prediksi 24 jam ke depan atau yang berlaku untuk Senin (2/11) pukul 07.00 WIB, posisi siklon berada pada 15.2 LU 118.4 BT atau sekitar 1.530 kilometer sebelah utara dan barat laut Tahuna, Sulawesi Utara. Jati menjelaskan untuk arah gerakan siklon menuju ke barat dan barat laut dengan kecepatan 15 knots atau 27 kilometer per jam.
"Sedangkan kekuatannya menjadi melemah dari sebelumnya yakni 45 knots atau 85 kilometer per jam dan tekanannya naik menjadi 994 hPa," ungkap Jati.
Dia menjelaskan kondisi tersebut bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Walaupun demikian, siklon tropis goni tetap memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Tanah Air.
"Adapun dampak tersebut adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah," kata Jati.
Kemudian Gelombang laut dengan ketinggian 4.0-6.0 meter juga berpotensi terjadi di perairan Laut Cina Selatan. Dengan adanya hal tersebut, Jati menjelaskan adanya potensi dampak cuaca atas siklon tropis Goni tersebut.
Sebab itu Jati mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah. Khususnya kata Jati bagi wilayah yang diprediksi terdampak secara tidak langsung untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
"BNPB juga merekomendasikan agar pemerintah daerah memperkuat kapasitas jajarannya dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu berbasis pengurangan risiko bencana," ungkap Jati.
Bencana alam tersebut kata Jati dapat terjadi oleh faktor cuaca. Seperti banjir, angin puting beliung hingga longsor.
"Bencana alam yang dapat terjadi dan dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, angin kencang dan tanah longsor perlu dicegah dan diantisipasi dengan baik agar kemudian tidak menimbulkan korban jiwa," ungkap Jati.
Baca juga:
Pohon-Pohon Bertumbangan Usai Topan Molave Hantam Vietnam
Kim Jong-un Kunjungi Daerah Bencana Topan
Porak-Poranda India Usai Hantaman Topan Amphan
India dan Bangladesh Bersiap Hadapi Hantaman Angin Topan Terkuat dalam Sejarah