Simpan sabu 1,4 kg di sol sandal, pengedar di Yogya diringkus
Dalam sepekan, BNNP Yogyakarta sudah melakukan penangkapan dua kali dengan barang bukti yang besar.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Yogyakarta kembali menangkap pengedar narkotika jenis sabu di Yogyakarta, Jumat (15/4) lalu. Dari penangkapan tersebut petugas mengamankan 1,14 kilogram sabu yang disimpan dalam sol sandal perempuan.
Kepala BNNP Yogyakarta, Soetarmono menjelaskan, penangkapan tersebut dilakukan setelah petugas mengikuti tersangka TA dari Kebumen menuju Yogyakarta. TA menuju Yogyakarta menggunakan bus dari Kebumen ke Purwokerto, dan kemudian berganti bus ke Yogyakarta. Sesampainya di perempatan UPN, Condongcatur, Sleman, TA kemudian langsung dibekuk petugas.
"Ada dua sandal yang digunakan untuk menyimpan sabu. Dalam sandal dalam solnya ada ruang untuk menyimpan sabu. Masing-masing sandal menyimpan paket sabu seberat 506 gram dan 508 gram," kata Soetarmono pada wartawan, Senin (18/4).
Pada saat menangkap TA, petugas juga mengamankan RGS yang merupakan orang yang akan menerima sabu dan mengedarkannya di Yogyakarta. Dari keterangan RGS, petugas pun berhasil menangkap DP yang juga merupakan kurir di wilayah Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (16/4).
"Dari keterangan ketiganya, kami mendapatkan informasi orang yang mengendalikan peredaran sabu ini dengan inisial K," ujarnya.
Petugas pun sampai saat ini masih melakukan pemburuan terhadap K. Pihaknya menduga Yogyakarta menjadi sasaran target besar bandar narkotika. Sebab dalam sepekan, BNNP Yogyakarta sudah melakukan penangkapan dua kali dengan barang bukti yang besar.
"Yogyakarta ini menjadi target, kami meyakini bahwa barang sebanyak ini pasti sudah ada pemesannya. Tidak mungkin barang sebanyak ini masuk ke Yogyakarta tanpa ada pesanan," ungkapnya.
Ketiga tersangka pun dijerat Pasal 132 ayat (1) jo Pasal 114 ayat (1) dan 132 ayat (1) jo Pasal 112 ayat (2), dan Pasal 132 ayat (1) jo Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Dia pun mengimbau warga agar lebih waspada terhadap peredaran narkotika jenis sabu ini. Jika ada hal-hal yang mencurigakan segera melapor ke pihak yang berwajib.
"Sasarannya ini tentu anak muda, di Yogyakarta ini banyak sekali anak mudanya, mahasiswa dan pelajar kan banyak. Ini yang harus kita bentengi, jangan sampai generasi muda rusak karena narkoba," pungkasnya.
Baca juga:
Perangi narkoba, NasDem gelar tes urine kader
Melawan, bandar narkoba di Bengkalis ditembak 3 kali oleh polisi
Polisi Kediri gagalkan pengiriman 45 ribu Pil Doubel L
Mensos tekankan pentingnya kontrol keluarga dalam melawan narkoba
Kampung narkoba di Samarinda digerebek, 21 orang positif sabu
Narkoba sasar berbagai usia, Mensos Khofifah minta ibu turun tangan
14 Bandar dan pengedar narkoba diringkus, 20 kg sabu disita
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Di mana pasukan Nyutra di Kasultanan Yogyakarta ditempatkan? Bersama dengan Bregada Surakarsa, Nyutra ditempatkan di timur kraton (Mergangsan) dan membentuk Kampung Surakarsan dan Kampung Nyutran.
-
Apa peran Yakob Sayuri di Timnas Indonesia? Pemain Kunci Ketidakhadiran Yakob Sayuri dan Yance Sayuri di Timnas Indonesia tentunya sangat disayangkan. Keduanya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong. Terutama, Yakob Sayuri memiliki peran yang sangat signifikan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Kapan kanopi stasiun di Yogyakarta roboh akibat hujan disertai angin kencang? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh.