Sisi Gelap Paspampres Penculik dan Pembunuh Imam Masykur
Anggota Paspampres yang menculik dan membunuh Imam Masykur ditahan di Rutan Pomdam Jaya.
Sisi gelap Praka RM penculik dan pembunuh Imam Masykur perlahan terkuak.
Sisi Gelap Paspampres Penculik dan Pembunuh Imam Masykur
Sisi gelap anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka Riswandi Manik (RM) yang menculik dan membunuh warga Aceh, Imam Masykur perlahan-lahan terkuak seiring berjalannya proses penyelidikan.
Terungkapnya sisi lain Praka RM bermula dari akun pribadi resmi kuasa hukum keluarga Imam, Hotman Paris, yang mendeklarasikan akan membuka tangan selebar-lebarnya bagi siapapun yang merasa pernah menjadi korban.
Lalu setelahnya, Hotman Paris mengakui mendapat aduan dari masyarakat yang menjadi korban pemerasan Praka RM. Seperti halnya Imam, seorang pedagang kosmetik itu mengaku diperas.
- Naik Pitam Kekasih Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Kalau Bisa Nyawa Dibayar Nyawa
- Paspampres Cs Culik dan Bunuh Warga Aceh Imam Masykur Bikin Dua Jenderal Naik Pitam
- Tegas, Panglima TNI Minta Paspampres Culik dan Bunuh Warga Aceh Imam Masykur Dihukum Mati!
- Komandan Paspampres Buka Suara soal Anggota TNI Diduga Culik & Aniaya Warga Aceh
"Itu saya sudah posting di Instagram saya. Para korban agar datang juga. Ada telepon tapi tidak mau ngomong namanya, ada yang nyebut saya juga korban, ada yang datang,"
kata Hotman, dikutip Kamis (7/9).
merdeka.com
Hotman menduga Praka RM tidak hanya sekali beraksi, namun sudah berlangsung sejak lama. Dia pun turut bertanya terkait pengawasan yang dilakukan selama ini, sampai muncul kasus pemerasan.
"Tapi katanya ini oknum sudah melakukan apa namanya, banyak-banyak toko itulah, enggak dikasih duit digituin (disiksa) gitu loh. Tapi pada enggak berani, mungkin masih ada pelaku lain yang kita tidak mengerti. Sepertinya praktik ini oknum sudah lama, dan terbuka,"
kata Hotman.
merdeka.com
Namun sayangnya, tidak ada satupun telepon atau aduan yang sampai ke Hotman berani mengungkapkan identitasnya.
Sering Peras Pedagang Kosmetik
Anggota DPD asal Aceh, Sudirman atau yang akrab disapa Hj Uma juga menyampaikan pengakuan Praka RM dan dua anggota TNI lainnya berinisial Praka J, dan Praka HS. Pengakuan itu disampaikan ketiganya saat Sudirman menemui langsung di Rutan Pomdam Jaya.
"Dalam perbincangan kami itu, mereka (ketiga tersangka) mengatakan sudah beberapa kali ada yang dipaksa, diperas seperti itu, iya (korban), pedagang kosmetik,"
kata H Uma saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Selasa (5/9).
merdeka.com
Dalam kesempatan itu, H Uma mengatakan kalau motif ketiga tersangka tega menculik Imam. Hanya karena desakan ekonomi untuk kepentingan kehidupan pribadi
"Mereka mengatakan untuk kepentingan pribadinya, tapi tidak menjabarkan untuk kepentingan pribadi seperti apa," katanya.
Kematian Imam Masykur menyedot perhatian publik. Imam Masykur tewas mengenaskan usai diculik dan dibunuh Praka RM, Praka J, dan Praka HS.
Imam Masykur dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Jasad Imam ditemukan di sungai Karawang, Jawa Barat.
Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp50 juta.
Kasus ini pun terungkap dengan total ada enam tersangka, diantaranya tiga anggota TNI yang ditangani Pomdam Jaya/Jayakarta.
Yakni, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.
Kemudian tiga tersangka sipil yang ditangani Polda Metro Jaya, adalah inisial AM dan Heri merupakan penadah dari hasil kejahatan. Lalu, tersangka Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM.