Siswa SD korban bencana Wonogiri terpaksa jalani UAS di musala
Seratusan siswa sekolah dasar (SD) di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, terpaksa menjalani ujian akhir semester (UAS) di musala dan teras sekolah. Ruang kelas yang biasanya mereka tempati, saat ini masih dipenuhi pengungsi akibat bencana longsor dan banjir beberapa waktu lalu.
Seratusan siswa sekolah dasar (SD) di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, terpaksa menjalani ujian akhir semester (UAS) di musala dan teras sekolah. Ruang kelas yang biasanya mereka tempati, saat ini masih dipenuhi pengungsi akibat bencana longsor dan banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Siswanto mengatakan UAS dimulai sejak Senin (11/12) kemarin. Banyaknya siswa membuat ujian tidak bisa dilaksanakan serentak pada pagi hari. Ujian yang masih berlangsung hingga pekan depan, dibagi menjadi dua gemlombang, yaitu pukul 07.00-12.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB.
"Situasinya darurat, tidak ada tempat lain. Anak-anak sudah kami beri pengertian untuk mengikuti UAS di musala dan teras sekolah," ujar Siswanto, Selasa (12/12).
Pasca banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah desa di Wonogiri, lanjut Siswanto, gedung SDN 1 dan 2 Dlepih, Tirtomoyo, dijadikan sebagai lokasi pengungsian korban bencana. Jumlah siswa SD yang terkena dampak bencana sebanyak 104 orang.
Sementara jumlah keseluruhan siswa yang menjadi korban bencana di Wonogiri sebanyak 250. Namun hanya di Tirtomoyo ini yang mengikuti UAS dalam kondisi darurat.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Dlepih, Sutarmin menambahkan, akibat longsor dan banjir, gedung sekolah SD Dlepih rusak. Para siswa juga terpaksa mengungsi ke sekolah karena rumah mereka harus diperbaiki.
Masa tanggap darurat bencana di Wonogiri diperpanjang hingga akhir Desember. Keputusan tersebut diambil mempertimbangkan kondisi lingkungan dan korban terdampak bencana yang masih belum pulih.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menjelaskan, pihaknya menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga Selasa (5/12). Namun, karena masih banyak warga yang mengungsi dan perbaikan jalan antar desa belum selesai, pihaknya memperpanjang masa darurat.
"Kalau penanganan korban sebenarnya sudah selesai. Kita mulai masuk tahap inventarisir kerusakan infrastruktur. Anggaran tidak terduga sebesar Rp 1,9 miliar difokuskan untuk perbaikan infrastruktur," tutup bupati.
Baca juga:
BPBD Jatim: Bencana terparah tahun 2017 terjadi di Pacitan & Sidoarjo
Gunung Agung terpantau tenang meski terus erupsi
Longsor di Solok, 1 warga hilang 2 terluka parah
Jokowi minta agar korban longsor Wonogiri direlokasi
Jokowi perintahkan perbaikan Jembatan Bonjing selesai 3 bulan
-
Apa yang dihasilkan dari kerajinan limbah kayu jati di Wonogiri? Eko Lukistyanto punya kemampuan unik yang tak banyak dimiliki orang lain, yaitu mengolah limbah kayu jati menjadi produk seni bernilai tinggi.
-
Dimana lokasi persis Kampung Kopen Lama di Wonogiri? Secara administratif kampung itu terletak di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
-
Apa saja yang menjadi daya tarik alam dari Geopark Wonogiri? Selain menjadi laboratorium alam untuk belajar mengenai pegunungan karst atau kapur, Geopark Wonogiri juga punya daya tarik alam yang eksotis, mulai dari keindahan tebing pantai selatan hingga keberadaan goa-goa yang tersembunyi di antara hamparan perbukitan kapur yang luas.
-
Apa saja wisata populer yang ditawarkan di Wonogiri? Jika Anda berencana mengunjungi Wonogiri, terdapat beberapa objek wisata yang bisa menjadi pilihan destinasi Anda. Wisata di Wonogiri populer seperti Pantai Nampu, Pantai Sembukan, Bukit Cumbri, Air Terjun Girimanik, hingga Puncak Joglo.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Mengapa janin perempuan Wonogiri tersebut mengeras? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.