Siswa SMKN 4 Semarang Ungkap Aktivitas Terakhir Murid GRO Sebelum Tewas Diduga Ditembak
Sejumlah rekan korban di sekolah menolak kematian GRO dikaitkan dengan tawuran.
GRO, siswa SMKN 4 Semarang meregang nyawa karena mengalami luka serius diduga ditembak pada Minggu (24/11) malam. Selain GRO, ada dua siswa lainnya yang menjadi korban malam itu dan sedang menjalan perawatan.
Pihak sekolah mengaku baru tahu peristiwa memilukan itu setelah mendapatkan informasi dari murid. Korban selamat kini mengalami trauma.
- Kasus Dugaan Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Dua Korban Jalani Perawatan Medis
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak, Ini kata Polisi
- Pelajar SMK Tewas Terlentang di Ruang Tamu Rumahnya, Ada Luka Lebam di Wajah
- Siswa MTs di Semarang Disetrika Tubuhnya oleh Kakak Kelas, Polisi: Pelaku Sudah Diamankan Tapi Tidak Ditahan
"Siswa tiga orang, satu tewas, dan dua selamat, dua siswa masih trauma," kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantin, Selasa (26/11).
Pihak sekolah belum mengetahui penyebab luka korban. Sebab, hingga kini korban selamat belum bisa ditemui.
"Dari orang tua masih belum boleh dikunjungi," ungkapnya.
Korban Senggolan dengan Mobil
Terpisah, sejumlah siswa SMKN 4 Semarang mengaku kaget mendengar kabar tewasnya GRO. AA mengaku terakhir kali bertemu korban saat usai latihan Paskibraka di MAJT. Usai latihan, korban pamitan main ke rumah temannya sampai sore.
"Usai latihan emang dia (korban) pamit. Dan pisah sendiri-sendiri palingan ke tempat game, nongkrong di kafe-kafe. Infonya dari teman-teman, habis pulang silat, malamnya dia sempat main terus kesenggol mobil gitu," kata AA saat ditemui di ruang meeting sekolahan, Selasa (26/11).
AM, rekan korban lainnya mengataan GRO sosok yang baik, gampang bergaul dan tidak neko-neko.
"Dia itu baik terus periang juga. Kalau lagi enggak mood, dia tetap senyum. Terus kalau pas sedih dia juga tetap keliatan bahagia. Dan kelihatannya selama ini dia tidak terlibat kreak," katanya.
ZA, siswi SMKN 4 Semarang menolak kematian GRO dikaitkan dengan tawuran. Selama mengenal korban, dia tak melihat GRO sebagai pribadi arogan, justru taat agama sering mengaji.
"Saya tak terima kalau korban disebut-sebut terlibat tawuran. Sering lihat postingannya di IG kalau dia memang sering pengajian gitu. Tapi gak tahu juga ya kejadiannya gimana," tutupnya.