Situs Sejarah di Jalur Tol Malang-Pandaan Diekskavasi Selama 5 Hari
Wicaksono bersama 8 orang yang terdiri dari arkeolog, juru gambar, teknisi pemetaan wilayah mengawali dengan membuka dua kotak galian terlebih dahulu. Selanjutnya galian akan mengikuti arah bangunan situs. Ekskavasi dilakukan dalam 5 hari ke depan untuk bisa menjawab luasan dan bentuk bangunan.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto melakukan ekskavasi atau penggalian situs sejarah yang ditemukan di jalur Tol Malang-Pandaan. Sebuah tim melakukan penggalian guna mengetahui lebih jauh struktur bata yang ditemukan di lokasi.
"Ini penggalian, penyelamatan untuk mengetahui struktur bata yang ada di lokasi ini, seberapa besar, seberapa luas dan bagaimana bentuk dan denahnya," kata Wicaksono Dwi Nugroho, Arkeolog BPCB Jawa Timur selaku Ketua Tim Ekskavasi di lokasi, Desa Sekarpura, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/3).
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
-
Apa yang ditemukan di situs sejarah di Desa Ngloram? Di tengah situs itu terdapat tumpukan batu yang berundak. Di sana terdapat makam yang tak diketahui pemiliknya. Di bawahnya terdapat tumpukan bata yang membatasi punden dengan bidang kosong. Di sebelah kiri agak ke bawah terdapat gundukan bata yang disebut dengan Punden Ngloram.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
"Sementara dari penampakan yang di tebing, struktur bata mengarah ke barat daya. Kita akan melihat orientasi kelanjutan struktur bata tersebut," sambungnya.
Wicaksono bersama 8 orang yang terdiri dari arkeolog, juru gambar, teknisi pemetaan wilayah mengawali dengan membuka dua kotak galian terlebih dahulu. Selanjutnya galian akan mengikuti arah bangunan situs. Ekskavasi dilakukan dalam 5 hari ke depan untuk bisa menjawab luasan dan bentuk bangunan.
"Kita mencoba merekonstruksi bentuk, denah berapa luas, seberapa signifikan, karena menurut keterangan masyarakat ini dulu punden, kebetulan terlintasi jalan tol. Kalau orang Jawa, mengkeramatkan, memang ada sesuatu, sesuatu apa itu yang akan kita jawab," jelasnya.
Sementara itu dalam pantauan Merdeka.com di lokasi, susunan batu bata terlihat di dinding tebih. Sebagian rusak oleh bach hoe proyek yang kemudian dihentikan pembangunannya.
Ekskavasi diawali dengan prosesi doa serta pemetaan lokasi sebelum dilakukan penggalian. Beberapa orang terlihat melakukan prosesi ritual. Hasil penggalian sementara tampak 18 batu bata bersusun yang diduga sebagai pondasi rumah. Karena di bawah bata merah paling dalam, ditemukan lapisah pemadatan.
Baca juga:
BPCB Trowulan Mojokerto Imbau Warga Laporkan Temuan Situs Sejarah di Tol Malang
Arkeolog Usul Situs Bersejarah Kawasan Tol Malang-Pandaan Diekskavasi Menyeluruh
Situs Purbakala Rusak Akibat Proyek Tol Malang, Ditemukan Uang Kono hingga Anting
Makam Kuno Kembali Ditemukan di Mesir, Berisi 50 Mumi
Presiden Jokowi Minta Menteri PUPR Segera Revitalisasi Benteng Pendem
Ketum Minta DPD Golkar Sumut Perjuangkan Istana Sisingamangaraja Jadi Situs Nasional