Situs Setkab Diretas, Pakar Menilai Ada Dugaan Main Proyek 'Orang Dalam'
Abimanyu menilai, bila tiga perintah tersebut terlaksana, maka komputer prinsipnya akan menurut. Karenanya, perlu diketahui lebih dalam bagaimana sistem pengamanan diberikan pada situs terkait.
Pakar Ilmu Teknologi Abimanyu berkomentar, terkait peretasan terhadap situs Sekretariat Negara. Menurut Abimanyu, ada beberapa poin yang harus ditelaah sebelum aksi peretasan berhasil dilakukan.
"Dasarnya komputer itu menerima perintah, ada tiga hal, pertama tahu cara mengubah yang diminta, kedua, perintah yang masuk adalah perintah dikenal, ketiga, perintah tersebut dari orang berwenang," kata Abimanyu saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (31/7).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Siapa Sie Kong Lian? Sie Kong Lian dulunya merupakan pemilik dari rumah tersebut. Menurut catatan keluarga, Sie Kong Lian lahir pada 3 Januari 1878. Pada tahun 1908, tepatnya saat usianya 30 tahun, ia membeli rumah di Jalan Kramat 106 yang kemudian terkenal sebagai Museum Sumpah Pemuda.
Abimanyu menilai, bila tiga perintah tersebut terlaksana, maka komputer prinsipnya akan menurut. Karenanya, perlu diketahui lebih dalam bagaimana sistem pengamanan diberikan pada situs terkait.
"Apakah pakai firewall? Apa sudah dual control? Maksudnya sistem utama dan mirroring untuk memeriksa, apakah sistem utamanya sama dengan dia, kalau tidak maka otomatis ditolak, kalau belum begitu siapa saja bisa (meretas)," kritik Abimanyu.
Namun demikian, Abimanyu menduga, bisa saja peretasan dengan tampilan apa pun hanyalah sebagai kambing hitam dari tujuan utamanya yakni proyek pengadaan. Dia menilai, hal itu lazim dilakukan sebagai celah membuka alasan untuk melakukan perbaikan terkait.
"Bisa jadi ini tindakan orang dalem itu sendiri. Ini dugaan, misal kalau sistemnya tidak cukup ampuh dan mau lagi ada proyek perbaikan server nah ya udah saja diretas kan jadi masukan proyek lagi, harus ganti ini itu dan segala macam," kata Abi.
Seperti diketahui, pagi ini Sabtu 31 Juli 2021, situs Sekretariat Kabinet diretas. Pengujung situs dihadirkan pesan bahwa Indonesia dalam keadaan darurat dan tidak baik-baik saja.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Virtus Technology Dorong Keamanan Siber
Hasil Pertemuan Kemkominfo dengan Direksi BRI Life soal Kebocoran Data Nasabah
Daftar Negara yang Pakai Spyware Pegasus Mata-matai Aktivis
BRI Life Investigasi Dugaan Kebocoran Data Nasabah
Mengenal Pegasus, Spyware Buatan Israel untuk Menyadap Aktivis Sampai Presiden
Presiden Prancis & Sejumlah Pemimpin Dunia Jadi Target Peretasan Telepon Pegasus