Situs Setono Gedong makam penyiar Islam di Kediri
Menurut Habib Mustopo, Syaikh Syamsuddin inilah yang telah menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di pada abad ke 12.
Berdasarkan penelitian Prof Dr Habib Mustopo, guru besar Universitas Negeri Malang, makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil berada di Situs Setono Gedong. Situs Setono pun termasuk tempat bersejarah dan merupakan cagar budaya.
Menurutnya, Syaikh Syamsudin al-Wasil berasal dari negeri Ngerum /Rum (Persia) yang datang ke Kediri untuk berdakwah dan atas permintaan Raja Kediri Sri Maharaja Mapanji Jayabhaya untuk membahas kitab Musyasar yang berisi ilmu pengetahuan khusus seperti perbintangan (ilmu falak) dan nujum (ramal-meramal).
Menurut Habib Mustopo, Syaikh Syamsuddin inilah yang telah menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di daerah Kediri pada abad 12. Syaikh Syamsuddin sangat dihormati masyarakat Islam di pedalaman.
Menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat, makam Syaikh Syamsuddin semula di tempat terbuka. Untuk menghormati jasa-jasanya dibangunlah makamnya oleh seorang Bupati Kediri bernama Suryo Adilogo yang beragama Islam.
Oleh karena Bupati Suryo Adilogo, menurut sumber historiografi adalah mertua Sunan Drajad putra Sunan Ampel hidup di abad ke-16, maka masuk akal jika makam Syaikh Syamsuddin secara arkeologis berasal dari abad ke-16, meski makam itu sendiri sudah ada di kompleks pekuburan Setono Gedong sejak abad ke-12 Masehi.