SOKSI juga berencana laporkan Tempo ke Bareskrim terkait pemberitaan Setya Novanto
Pelaporan tersebut akan dilakukan lantaran berkaca dari kasus sebelumnya yaitu Direktur Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aris Budiman juga pernah melaporkan Koran Tempo ke Bareskrim Polri.
Selain melapor ke Dewan Pers, Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Erwin Ricardo Silalahi rencananya akan melaporkan Tempo ke Bareskrim Polri. Hal tersebut dilakukan lantaran tidak adanya pihak dari Tempo yang dapat dihubungi untuk membahas pemberitaan Tempo soal Setya Novanto yang dinilainya membangun opini publik dan memiliki motif jahat terhadap Setya Novanto.
Meski demikian, Erwin mengaku tak mau gegabah. Menurutnya, laporan ke Bareskrim adalah pilihan terakhir jika tidak ada respons baik dari pihak Tempo.
"Kami juga sebenarnya enggak mau gegabah lah. Ini sebenarnya melaporkan (ke Bareskrim) pilihan terakhir. Tapi kalau mau dilihat secara terbuka apa yang dilakukan Tempo ini, koran lain tak melakukannya," kata Erwin di gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (10/10).
Pelaporan tersebut akan dilakukan lantaran berkaca dari kasus sebelumnya yaitu Direktur Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aris Budiman juga pernah melaporkan Koran Tempo ke Bareskrim Polri.
"Seperti yang dilakukan Direktur Penyidikan KPK bapak Brigjen Pol Aris Budiman, yaitu melaporkan Koran Tempo ke Bareskrim Polri dan kami juga kemungkinan besar akan melakukan itu," ujarnya.
Pemberitaan yang bertubi-tubi atau terus menerus dilakukan Tempo mengenai Setya Novanto diduga menyalahi kode etik jurnalistik. Hal tersebut dinilai Erwin menggiring opini publik untuk menciptakan rasa kebencian dan permusuhan. Sehingga dinilai membangun opini yang jahat terhadap Setya Novanto.
"Kebebasan pers itu juga kan harus sesuai dengan aturan berbasis undang-undang. Kalau kebebasan pers ini tidak dibatasi undang-undang, wah ini bisa tempramentasi. Kita harus bisa menghargai putusan lembaga pra peradilan membebaskan pak Setnov," kata Erwin.
Sebelumnya pihak SOKSI telah melakukan upaya untuk menghubungi pihak teradu yaitu Tempo. Menurut pengakuan Erwin, pihaknya sudah berupaya menghubungi Tempo lebih dari 3 kali. Bahkan sempat akan ada pertemuan antara pihak SOKSI dan Tempo pada Jumat (6/10) lalu. Namun hal tersebut dibatalkan lantaran pihak Tempo ada rapat kerja.
"Saya sudah berapa kali secara pribadi menelepon kemarin tidak diangkat. Jadi saya berupaya komunikasi minta waktu kita ketemu dengan eksekutif redaktur tapi ternyata itu sudah diganti katanya. Dan saya dijanjikan akan dimediasi dengan eksekutif redaktur yang baru nah itu tidak bisa dihubungi alasannya rapat kerja," tuturnya.
Baca juga:
SOKSI laporkan Koran Tempo ke Dewan Pers terkait pemberitaan Setya Novanto
Selain artikel di koran, SOKSI gerah karena cuitan Pimred Tempo di Twitter
MKD didesak berhentikan Setya Novanto dari Ketua DPR
Ngaku mau temui Sekjen DPR, Agung Laksono juga ingin cek keberadaan Setnov
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.