Sopir Taksi Online yang Diduga Akan Menculik Berdalih Salah Tekan Tujuan
Sopir Taksi Online yang Diduga Akan Menculik Berdalih Salah Tekan Tujuan. Yusri menerangkan, penumpang saat itu memang menitikkan pada dua tempat yaitu di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan dan ICE BSD.
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya memeriksa sopir taksi online yang diduga hendak menculik penumpangnya berinisial T. Curhatan T viral di media sosial. Pelaku saat ini berada di Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan klarifikasi terhadap pelaku masih berlangsung. Keterangan awal, peristiwa ini terjadi karena adanya kesalahpahaman antara penumpang dan sopir.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Apa itu daftar pustaka online? Daftar pustaka online adalah daftar referensi dari media online. Media online ini seperti podcast, webinar, podcast, konten audio visual, dan unggahan media sosial lainnya. Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online.
"Keterangan awal dari si sopir emang ada salah menekan langsung ke BSD sehingga yang tadinya tujuan ke Gunawarman langsung ke sana (BSD)," kata Yusri, Selasa (11/2).
Yusri menerangkan, penumpang saat itu memang menitikkan pada dua tempat yaitu di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan dan ICE BSD.
"Apakah boleh seperti itu," ujar dia.
Yusri menerangkan, korban membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya kemarin sore.
Penyidik Dirkrimum Polda Metro Jaya menelaah laporan itu. Nanti akan digelar untuk menentukan unsur pidana.
"Apakah memenuhi unsur atau tidak pidananya di situ. Ini masih dipelajari unsur pidana apa yang dipersangkakan. Kita gunakan asas praduga tak bersalah dulu," ujar dia.
"Sekarang ini masih sama-sama mengeluarkan pendapat ini masih didalami penyidik," dia menandaskan.
Kronologi Korban
Sebelumnya Cerita seorang wanita viral di media sosial. Dia bercerita saat sopir taksi online dari aplikasi Grab Indonesia diduga akan menculik dia selaku penumpang. Kabar ini dibagikan T selaku korban yang nyaris diculik. Dia membagikan pengalaman nahasnya itu langsung lewat akun Instagram pribadinya.
Korban adalah seorang karyawati yang hendak pergi ke salah satu tempat di Jakarta. Kendati saat perjalanan, menurut T pengemudi mengeluarkan gerak gerik aneh dengan kerap menghubungi seseorang lewat sambungan radio komunikasi atau HT menggunakan kode-kode yang mencurigakan.
Kecurigaan T makin kuat, saat arah mobil semakin melenceng dari titik tujuan seperti dipesan via aplikasi. T yang curiga langsung menghubungi orang terdekat untuk meminta bantuan.
Pengemudi yang mengetahui niat jahatnya terendus memacu mobilnya semakin kencang dan sempat melakukan rem mendadak agar T tidak fokus meminta pertolongan.
Menurut keterangan T di Instagramnya, dirinya sempat memencet tombol darurat yang disediakan aplikasi Grab. Dia pun memberitahu hal itu kepada pengemudi, sehingga T langsung diturunkan di tengah jalan karena takut jejaknya terekam aplikasi tersebut.
Grab Indonesia melalui keterangan resminya mengatakan kejadian yang dialami T sudah diproses. Pihaknya langsung memburu pengemudi tersebut dan menonaktifkan akunnya.
"Terkait insiden ini sudah ditangani langsung oleh satgas Grab saat tombol darurat itu diaktifkan, sesuai dengan komitmen kami untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh penumpang," kata Tirza Reinata Munusamy, Deputy Director of Public Affairs, Grab Indonesia, Senin (10/2/2020).
Grab Indonesia sangat berterima kasih atas perhatian seluruh pihak terkait insiden ini dan bersyukur tidak menimbulkan kecemasan lebih lanjut. Hal ini didukung dengan hadirnya emergency button/tombol darurat di platform Grab yang terbukti efektif dalam memberikan keamanan maksimal untuk para pelanggannya.
"Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab," jelas Tirza.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com