Sri Mulyani Serahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat ke BPK Lewat Pertemuan Virtual
Sri Mulyani mengatakan, diperolehnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPP tiga tahun berturut-turut atau sejak 2016, merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran.
Kementerian Keuangan (Keuangan) telah menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2019 kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melalui pertemuan virtual. Adapun LKPP yang disampaikan ke BPK terdiri dari tujuh komponen laporan.
Pertama yaitu laporan mengenai realisasi anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), perubahan saldo anggaran lebih, arus kas, operasional, neraca, perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
"Tahun ini, meskipun dalam kondisi yang luar biasa, Pemerintah tetap berkomitmen mengawal akuntabilitas pengelolaan keuangan negara," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dikutip dari laman facebooknya, Minggu (29/3).
Sri Mulyani mengatakan, diperolehnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPP tiga tahun berturut-turut atau sejak 2016, merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan keuangan negara yang terus diupayakan dan diperjuangkan dengan sangat serius.
Tingkatkan Kualitas LKPP
Oleh karena itu, untuk menyabet predikat WTP kembali, pemerintah berkomitmen terus meningkatkan kualitas LKPP Tahun 2019 dengan cara menyempurnakan sistem terintegrasi dalam penyusunan LKPP Tahun 2019.
Pemerintah juga telah menyempurnakan peraturan dan kebijakan di bidang keuangan negara, menindaklanjuti rekomendasi BPK terkait pemeriksaan LKPP dan secara berkala memonitor tingkat penyelesaiannya. Serta membentuk task force untuk mempercepat penyelesaian permasalahan penyebab opini Disclaimer serta penyebab pengecualian pada K/L yang memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian.
"Atas nama pemerintah, saya mengapresiasi BPK dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN TA 2019, karena walaupun di tengah kondisi yang cukup sulit, semua pihak secara pro aktif, responsif dan bersinergi melakukan berbagai upaya untuk dapat menyelesaikan tahapan demi tahapan dalam penyusunan dan pemeriksaan atas LKPP Tahun 2019," tandas dia.
(mdk/idr)