Stafsus Presiden Angkie Yudistia Sambangi Emtek Grup, Sinergikan Hak Disabilitas
Angkie berharap ada penyandang disabilitas yang direkrut menjadi jurnalis
Angkie berharap para disabilitas juga diberi kesempatan bekerja sebagai wartawan
Stafsus Presiden Angkie Yudistia Sambangi Emtek Grup, Sinergikan Hak Disabilitas
Kunjungan ke Emtek
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengunjungi Emtek Grup. Dalam rangka menciptakan sinergi antara pemerintah dan media. Tujuannya, penyebaran informasi memenuhi hak penyandang disabilitas. Termasuk, peluang penyandang disabilitas bisa menjadi wartawan. Angkie hadir didampingi sejumlah jajaran dari Sekretariat Kabinet disambut pihak Emtek Grup.
- Mensos Risma Ingin Penyandang Disabilitas Keluar dari Daftar Penerima Bansos
- Ragam Reaksi Bacapres Anies Baswedan & Ganjar Pranowo Tanggapi Kaesang Gabung PSI
- Dianggap Dapat Teruskan Kepemimpinan Jokowi, Komunitas Disabilitas Ajak Ganjar Hadiri Temu Kangen Se-Jabodetabek
- Menengok Plus-Minus Fasilitas Stasiun LRT Cawang yang Diresmikan Presiden Jokowi
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan, perlunya menyamakan visi misi antara pemerintah dengan Emtek Grup demi memenuhi hak penyandang disabilitas.
“Dengan adanya pertemuan ini, goals utamanya adalah bagaimana agar bisa saling bersinergi, agar penyandang disabilitas ini mendapatkan ruang seluas-luasnya,” ujar Angkie di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Rabu (13/7).
Menurut Angkie, selain akses informasi yang dapat juga diterima para penyandang disabilitas, ruang kreativitas hingga lapangan pekerjaan di industri jurnalistik bagi mereka pun tidak bisa diabaikan begitu saja. Dia berharap, para penyandang disabilitas punya bakat menulis bisa masuk di bidang jurnalistik. Penyandang disabilitas mempunyai bakat fotografer, videografer, masuk di bidang jurnalistik.
"Atau juga bagaimana juga kita saling bersinergi, bagaimana strategi komunikasi publik kepada masyarakat luas untuk perspektif yang tadinya negatif menjadi positif,"
Angkie Yudistia
Merdeka.com
Menurut dia, banyak masyarakat membutuhkan informasi mengenai penyandang disabilitas. Karena penyandang disabilitas jumlahnya mencapai 22,9 juta menurut data BPS.
"Dan ini cukup luas," sambung Angkie.
Selain itu, katanya, yang tidak kalah penting adalah literasi disabilitas untuk masyarakat non disabilitas. Agar lebih mengerti dalam menyikapi para penyandang disabilitas. Termasuk juga akses literasi baca untuk penyandang disabilitas. Agar lebih mengetahui ragam berita terbaru, terkini, serta melawan berita bohong alias hoaks. "Tentunya mereka harus mendapatkan informasi yang kredibel itu dari mana, salah satunya dari media," ujarnya. Angkie mengapresiasi Emtek Grup yang juga memperhatikan pentingnya bahasa isyarat dalam pemberitaan."Yang kedua saya juga mengapresiasi liputan6.com ini ada kanal disabilitas, itu sangat membantu sekali. Itu sebenarnya sudah lebih dari cukup ya, bagaimana akses penyandang disabilitas dapat diterima masyarakat,"
Angkie Yudistia
Merdeka.com
Kemudian, yang juga menjadi perhatian Angkie adalah pemberitaan seputar edukasi terhadap para orang tua dalam menyikapi anak yang menjadi penyandang disabilitas. Dengan begitu, dia berharap, tidak ada penyandang disabilitas yang dipandang sebelah mata. Termasuk di lingkungan keluarganya sendiri. "Dan tentunya akses-akses penyandang disabilitas diberikan akses seluas-luasnya dalam berkarya. Mereka bisa berekspresi, mereka bisa mendapatkan kesempatan, tolong bantu kami penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses seluas-luasnya," ujar Angkie.