Suami di Bogor gorok leher istri hingga nyaris putus karena cemburu
"Sebetulnya saya sayang istri. Saya kalap, enggak sadar telah melakukan itu (pembunuhan)," ujar pelaku, Oce.
Madrosih alias Oce (35) sadis membunuhnya sendiri, Siti Nenah (30) dengan cara menggorok leher hingga nyaris putus di kediamannya Kampung/Desa Gunung Geulis, RT 03/02, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa (29/09) pukul 04.30 WIB. Oce diduga cemburu lantaran sang istri tak pulang selama 3 hari.
Aksi kejam yang dilakukan buruh serabutan itu terungkap setelah warga sekitar melapor ke Mapolsek Sukaraja, bahwa di kampungnya telah terjadi pembunuhan. Berdasarkan informasi di lapangan, tindakan keji itu terjadi beberapa saat setelah keduanya terlibat pertengkaran sengit yang diduga karena faktor cemburu, terlebih korban sering pulang ke rumah orangtuanya hingga berhari-hari.
Hal tersebut memicu pelaku melakukan penganiayaan hingga berujung pada pembunuhan. "Kita mendapatkan laporan dari masyarakat telah terjadi pembunuhan dengan cara digorok. Beberapa saksi sudah kita mintai keterangan dan pelaku sudah kita amankan tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kanitreskrim Polsek Sukaraja, AKP Sarjiman, Selasa (29/09).
Menurutnya dari keterangan salah seorang saksi yang melapor ke ketua RT kemudian melaporkan ke Polsek Sukaraja, sebelum terjadi pertengkaran keduanya beberapa bulan terakhir ini kerap ribut. Bahkan, korban sering kabur tanpa seizin suaminya.
"Saat itu, saksi mendengar suara teriakan dari rumah korban. Saat tiba di lokasi kejadian, saksi melihat korban sudah tergeletak berlumuran darah dengan kondisi leher nyaris putus. Tapi pelaku tidak kabur, saat ditangkap sedang menyendiri di belakang rumahnya," ungkapnya.
Lebih lanjut AKP Sarjiman menuturkan, pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa pelaku secara intensif terkait motif pembunuhan. Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara korban dibawa ke RSUD Ciawi untuk menjalani autopsi. "Motifnya masih kita selidiki, namun dugaan awal karena pelaku cemburu kepada istrinya. Di lokasi kejadian kita menyita sebilah golok, kasur lantai, pakaian korban dan pelaku yang dipenuhi darah," katanya.
Sementara itu, Oce yang dimintai keterangan petugas Polsek Sukaraja terlihat shock dan mengakui tindakannya tersebut karena kesal dengan sikap istrinya. "Sebetulnya saya sayang istri. Bahkan saya kalap, enggak sadar telah melakukan itu (pembunuhan)," tuturnya.
Baca juga:
Komisi III bakal panggil Kapolri soal pembunuhan aktivis di Lumajang
Polda Jatim akui kebobolan saat Salim Kancil dibantai preman
Pakaian dalam, HP dan alat catok dipamerkan JPU di sidang Deudeuh
Saat sidang, Prio minta maaf ke kakak Deudeuh
Teman sebut kosan Deudeuh di Tebet mayoritas dihuni waria
-
Kapan foto suasana Stasiun Bogor diambil? Suasana Stasiun Bogor Sekitar Tahun 1910 Foto diambil dari Taman Wilhelmina di depan Stasiun Buitenzorg.
-
Apa keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas. Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh. Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Siapa penemu Borondong Ibun? Asal usul Borondong Ibun Borondong Ibun sebenarnya sudah populer sejak tahun 1960-an. Ketika itu Mak Erah mencoba membuat makanan dari hasil padi ketan dan gula aren yang jadi komoditas andalan Kecamatan Ibun. Dari hasil pembuatannya itu, Borondong Ibun dikenalkan ke warga dan banyak disukai. Mak Erah lantas membuatnya secara massal di rumah dan mengajarkan resep pembuatannya ke warga sekitar.