Suami istri tewas tertabrak mobil oleng di Jalan Parangtritis
"Kedua korban meninggal dunia karena mengalami luka berat di kepala. Sedangkan pengendara motor roda tiga luka di tangan kanan dan di kepala. Korban saat ini sedang menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah," jelas Mulyanto.
Kecelakaan tragis menimpa sepasang suami istri di Jalan Parangtritis Km 12, Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Sabtu (29/4). Sepasang suami istri itu adalah Sutiman (56) dan Maryati (53), warga Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul.
Keduanya tewas saat berboncengan sepeda motor merek Honda Supra dengan pelat nomor AB 4086 MT. Keduanya tewas setelah tertabrak mobil Daihatsu Espass dengan pelat nomor AA 8554 LB yang dikemudikan oleh Aldo Dwi Pratama (17) warga Boyolali, Jawa Tengah.
Kanit Lakalantas Polres Bantul, Ipda Mulyanto mengatakan, mobil yang dikemudikan Aldo oleng ke kanan dan menabrak motor yang dikendarai suami istri itu. Tak hanya itu, lanjut Mulyanto, mobil juga menabrak sebuah motor roda tiga yang dikendarai oleh Purnomo (35) warga Dusun Geneng, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul.
"Motor Supra yang dikendarai suami istri itu berada di depan motor roda tiga. Dari arah berlawanan, sebuah mobil yang dikemudian oleh Aldo oleng dan menghantam kedua motor itu,:" ujar Mulyanto saat dihubungi, Sabtu (29/4).
Mulyanto menambahkan bahwa Sutiman meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan istrinya meninggal dunia saat dirawat di RS Panembahan Senopati, Bantul.
"Kedua korban meninggal dunia karena mengalami luka berat di kepala. Sedangkan pengendara motor roda tiga luka di tangan kanan dan di kepala. Korban saat ini sedang menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah," jelas Mulyanto.
Ia melanjutkan, pengemudi mobil saat ini masih dirawat di RSUD Panembahan Senopati. Sedangkan empat penumpang mobil yaitu Ardiyah Gustrin Eryani (24), warga Sleman, Sanusi Indah Mawati (21), warga Surakarta, Yoga Septian Wibowo (20), warga Klaten, dan Ratna Mutiara (19), warga Klaten, mengalami luka ringan.
"Masih kami selidiki penyebab kecelakaannya. Diduga penyebab kecelakaan karena jarak antar kendaraan terlalu dekat sehingga pengendara tak sempat menghindari laju mobil," pungkas Mulyanto.
Baca juga:
Cegah kecelakaan maut terulang, warga di puncak Bogor doa bersama
Ban pecah, mobil berisi rombongan pengajian terbalik
Warga Puncak gelar doa bersama di TKP tabrakan maut bus HS Transport
2 Pemotor kritis usai ditabrak dari belakang di Sawangan
BMW seruduk truk di Tol Cipali, 1 orang tewas
Jatuh dari motor, siswi SMP tewas terlindas truk
Dramatisnya penyelamatan bocah 2 tahun jatuh di sumur selama 10 jam
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Di mana acara Kethoprak Bhayangkara di Bantul diselenggarakan? Pagelaran Ketoprak di halaman depan Pasar Bantul pada Selasa (26/9) malam itu mengambil judul Jaga Warga.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Di mana sentra kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul berada? Di Kabupaten Bantul, terdapat sentra kerajinan wayang kulit, tepatnya di Desa Wukirsari, Kapanewon Imogiri.