Suasana Tegang dan Cemas Saat Divaksin Bisa Timbulkan Kejadian Pasca Imunisasi
Hindra mengimbau masyarakat tetap tenang saat hendak divaksin. Sehingga, sistem ketahanan tubuh atau imun dalam tubuh bisa optimal.
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari mengungkapkan, suasana tegang saat hendak divaksinasi Covid-19 bisa berdampak setelah divaksin. Misalnya, dampak umum pasca vaksinasi ialah demam, pusing, sakit kepala, bengkak, kemerahan, mual dan nyeri otot.
Menurutnya, gejala-gejala tersebut bisa timbul bukan hanya dari kandungan imunisasi vaksin. Tapi, bisa juga karena pikiran yang tidak baik.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Bisa juga karena suasana vaksin, tegang, cemas, khawatir itu bisa juga menimbulkan kejadian pasca imunisasi yang memang tidak terkait dengan kandungan imunisasinya, tidak terkait dengan antigennya, namun karena situasi," katanya dalam diskusi virtual Kemenkes, Minggu (4/4).
Menurutnya, suasana pikiran yang tidak baik bisa berpengaruh setelah divaksin. Contohnya, masyarakat membaca efek yang seram saat hendak di vaksin. Kemudian, suasana mengantre yang lama hingga pikirannya menjadi tidak segar.
"Sebelum berangkat sudah baca WhatsApp grup, sebelum bobo udah baca berita yang menggemparkan, dateng, ngantre, nunggu, lama terus di depan ada yang teriak teriak misalnya, itu juga menimbulkan suasana yang cukup menegangkan dan itu mempengaruhi juga," terangnya.
Hindra mengimbau masyarakat tetap tenang saat hendak divaksin. Sehingga, sistem ketahanan tubuh atau imun dalam tubuh bisa optimal.
"Karena sebetulnya vaksinasi itu dalam keadaan tenang, khidmat, sehingga kita bisa imun sistem pun harus dalam keadaan optimum untuk memberikan respons," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengapa vaksinasi dilakukan dua kali. Dia bilang, di vaksin pertama tubuh kita sedang berkenalan dengan sesuatu yang masuk dari luar. Sehingga, saat kedua kali disuntik vaksin tubuh sudah mempelajari.
"Karena sebetulnya kita kan memperkenalkan, jadi sebetulnya imunisasi itu kenapa dilakukan dua kali karena prosesnya pertama adalah pengenalan, kita kenal, kita ingat, Kalau ketemu lagi lebih ingat lagi," tandasnya.
Baca juga:
Kemenkes: Tak Perlu Ada Persiapan Khusus Bagi Orang Berpuasa Saat Menerima Vaksinasi
Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Tetap Digelar di Bulan Ramadan
Jemaah Calon Haji Asal Halmahera Utara Mulai Jalani Vaksinasi Covid-19
Dinas Pendidikan Minta Vaksinasi Guru di Papua Dipercepat
Percepat Vaksinasi Pada Lansia, Pemkot Medan Buka Drive Thru Vaksin Covid-19
52 Persen Lansia di Jakarta Sudah Vaksinasi Covid-19