Sudah all out, TNI AL masih merasa bersalah pada keluarga korban
Semua kru kapal, penyelam, dan pilot heli bekerja keras untuk mencari jenazah korban. Tapi cuaca jadi kendala.
Proses Search and Rescue (SAR) pesawat AirAsia QZ 8501 dihari kelima, Kamis (1/1), kembali dilakukan oleh pihak TNI AL, terutama di KRI Banda Aceh. Sekitar pukul 06:40 WIB, 2 perahu karet dari Polair membantu proses evakuasi 2 korban AirAsia, yang berada di kapal Malaysia (KD Lekir) dan KRI Bung Tomo.
Satu perahu karet menjemput 1 jenazah di kapal Malaysia (KD Lekir), sementara 1 perahu karet lainnya menjemput 1 jenazah yang berada di KRI Bung Tomo. Jenazah yang dijemput dari KD Lekir diidentifkasi sebagai korban bernama Kevin Alexander Soetjipto, yang berumur 20 tahun tepat pada hari ini, Kamis (1/1). Sementara satu jenazah lainnya yang dijemput dari KRI Bung Tomo, diketahui bernama Hayati Luthfi.
Kedua jenazah tersebut kemudian langsung dibawa ke KRI Banda Aceh, dan diterbangkan dengan Helicopter menuju Pangkalanbun sekitar pukul 08.15 WIB.
Komandan Guskamlabar, Laksma TNI Abdul Rasyid K. mengatakan, evakuasi kedua korban yang sudah ditemukan sejak Rabu (31/12) kemarin ini memang baru bisa dilaksanakan, karena kendala cuaca buruk dan angin kencang yang tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi dan pemindahan jenazah ke KRI Banda Aceh.
Dirinya juga sekaligus meminta maaf, khususnya kepada keluarga para korban, dan berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian kembali para korban AirAsia pada hari kelima ini.
"Pada hari ini ada 2 jenazah korban yang akan kami evakuasi ke darat dengan heli yang ada di KRI Banda Aceh. Kenapa pagi ini evakuasi baru bisa kita laksanakan, hal itu semata-mata dikarenakan alasan cuaca. Tadi juga bisa dilihat bersama bagaimana kesulitan evakuasi, karena mau mengangkat dari perahu karet ke kapal ini saja susah," kata Rasyid di atas KRI Banda Aceh, Selat Karimata, Kamis (1/1).
"Jadi kami menyampaikan mohon maaf khususnya kepada pihak keluarga, kenapa evakuasi ini menjadi lama karena ada kendala cuaca yang tidak memungkinkan. Tapi alhamdulillah berkat doa kita bersama, cuaca hari ini cukup terang dan kita akan berusaha semaksimal mungkin menemukan kembali korban yang masih belum ditemukan," katanya menambahkan.
Rasyid mengaku dalam memaksimalkan usaha pencarian para korban tersebut, pihaknya akan memaksimalkan keberadaan helikopter yang memang disiagakan di KRI Banda Aceh. Namun dirinya kembali mengingatkan bahwa kondisi cuaca menjadi salah satu faktor penentu, apakah operasi hari ini bisa berjalan secara massif dan maksimal ataukah akan kembali terbatas karena kendala cuaca.
"Selesai mendrop kedua jenazah ini, heli yang ada di sebelah saya ini akan melaksanakan kembali pencarian, dan mudah-mudahan hari kelima ini kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik," pungkasnya.
Sampai saat ini, keenam jenazah yang sudah ditemukan semuanya sudah dievakuasi ke Pangkalanbun. Tercatat, 2 jenazah telah diangkut dengan helikopter di KRI Bung Tomo pada Rabu (31/12) siang, kemudian 2 jenazah lagi dibawa dengan tug boat milik warga nelayan pada Rabu (31/12) malam, dan 2 jenazah lainnya pun sudah diangkut ke Pangkalanbun pada pagi hari ini, dengan helikopter yang disiagakan di KRI Banda Aceh.
Semua jenazah tersebut saat ini sudah dibawa ke Pangkalanbun, untuk kemudian dilakukan proses penyerahan kepada posko disana, dan selanjutnya akan segera dilakukan pemulangan kepada pihak keluarga korban yang telah menunggu di bandara Juanda, Surabaya.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.