Sudah Kesal Sejak Lama, Paman Tebas Keponakan
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/4) sekitar pukul 21.00 Wita, saat itu seorang saksi bernama Ida Bagus Yoga Ditha selesai melakukan persembahyangan sedangkan korban Ida Bagus Kade Ari Sedana masih mandi.
Kepolisian Polres Badung mengamankan seorang pelaku bernama Ida Bagus Roy Warnaya (46) karena tega menebas ponakannya sendiri bernama Ida Bagus Kade Ari Sedana (20).
"Iya masih ada hubungan keluarga. Dia ini adalah paman dan ponakan. Yang pelaku pamannya, korbannya ponakannya," kata Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa, saat dihubungi Rabu (22/4) sore.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
Pelaku ditangkap pada Selasa (21/4) oleh kepolisian setelah melakukan aksi penebasannya di Griya Tulakan, Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/4) sekitar pukul 21.00 Wita, saat itu seorang saksi bernama Ida Bagus Yoga Ditha selesai melakukan persembahyangan sedangkan korban Ida Bagus Kade Ari Sedana masih mandi.
Selanjutnya, pada saat itu saksi Ida Bagus Yoga Ditha dipanggil oleh pelaku dengan nada marah, namun saksi tidak menghiraukannya. Karena panggilannya tidak dihiraukan oleh saksi, pelaku semakin marah dan emosi sehingga pelaku masuk ke kamarnya dan langsung mengambil sebilah pedang. Karena saksi takut, maka lari kebelakang dengan maksud bersembunyi di rumah tetangga sekaligus meminta bantuan kepada tetangganya.
Namun, pada saat bersamaan korban Ida Bagus Kade Ari Sedana keluar dari kamar mandi dan dilihat oleh pelaku. Selanjutnya, antara korban dan pelaku sempat adu mulut sehingga menyebabkan pelaku marah dan tersinggung. Kemudian, pelaku langsung menyerang korban dengan cara menusuk perut kanan korban sebanyak satu kali dan menebas punggung korban sebanyak dua kali dengan mempergunakan sebilah pedang.
Selanjutnya, korban berteriak minta tolong, mendengar teriakan korban, saksi Ida Bagus Yoga Ditha berlari ke rumahnya dan sesampai di depan rumah nya. "Saksi melihat korban sudah dibonceng dengan sepeda motor dengan diapit oleh saksi Ni Wayan Suci untuk di bawa ke rumah sakit. Atas kejadian tersebut saksi, melaporkannya ke Polsek Mengwi," imbuh Gede Oka.
Adapun kondisi korban mengalami, luka tusuk pada perut bagian kanan lebar 8 cm dan 2 luka tebas pada punggung dengan panjang 10 cm. Kondisi korban, dalam keadaan sadarkan diri dan dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
"Barang bukti yang diamankan, sebilah pedang yang panjangnya kira-kira 60 cm. Pelaku menusuk perut korban sebanyak satu kali dan menebas punggung korban sebanyak dua kali," jelas Gede Oka.
Lewat peristiwa itu, pihak kepolisian langsung mendatangi TKP dan mengamankan pelaku di rumahnya tanpa melakukan perlawanan. Saat dimintai keterangan pelaku mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara menusuk perut korban sebanyak satu kali dan menebas punggung korban sebanyak dua kali dengan menggunakan sebilah pedang.
"Bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban yaitu karena ada ketidakcocokan terhadap keluarga korban sejak lama," ujar Gede Oka.
Baca juga:
Jadi Korban Pembacokan, Sekeluarga di Purwakarta Masih Dirawat Intensif
Seorang Satpam di Bekasi Dibacok setelah Menegur Orang Tidak Pakai Masker
Satu Keluarga di Purwakarta Dibacok Saat Tidur, Harta Benda Tidak Ada yang Hilang
Kedua Kaki Kevin Ditembak Polisi Usai Aniaya Anak Difabel
Cerita di Balik Video Dua Pria Babak Belur Digebuki di Dalam Mobil
Diduga Aniaya Tukang Becak, 3 Satpam Museum Keris Solo Diamankan
Joging Sore Bareng Pacar di Situ Gintung, JR Dibacok Pemalak HP