Sudah salah, pengendara-pengendara ini lebih arogan
Berlagak layaknya pejabat, mereka enggan disalahkan.
Kelakuan para pengendara saat berada di jalanan kini semakin menjadi, bukannya merasa salah tapi mereka malah lebih arogan dari penegur. Bahkan mencoba kabur dari tanggung jawabnya dengan tanpa dosa sama sekali.
Kejadian terakhir menimpa seorang pengendara bernama Fifi. Bersama suaminya, dia hanya meminta pertanggungjawaban dari pengemudi yang menabrak mobilnya, bukannya meminta maaf dia malah mencoba kabur dan mencoba memukul korbannya.
Tentu saja, kelakuan arogan pengendara tak hanya sekali saja terjadi, bahkan pengemudi di Yogyakarta sampai dibuat kesal. Mereka seolah tak memedulikan kendaraan lain, hanya untuk mencapai tujuan dengan cara ugal-ugalan.
Sudah membuat kesal, tapi mereka justru lebih galak. Berlagak layaknya pejabat, mereka enggan disalahkan.
Berikut rangkumannya:
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
Motor moge adang mobil warga
Entah apa yang ada di pikiran pengemudi motor gede (moge) yang satu ini, sudah melawan arah tapi tak mau mengalah ketika berhadapan dengan mobil yang berada di depannya. Alhasil, jalanan mengalami kemacetan akibat ulah egois yang dilakukannya.
Lewat akun Facebooknya, Vito Fakhri Pratama mengungkapkan kelakuan pengemudi moge tersebut. Sang pengemudi moge berwarna putih tersebut juga sudah ditegur beberapa pengendara jalan, bahkan pejalan kaki. Namun, dengan menyilangkan tangan di dadanya, dia tetap bergeming.
"Enaknya beli moge pasti beli jalannya juga, jadi di jalan bisa ugal-ugalan seenaknya sambil ngelawan arah, udah yang salah ngelawan arah dia, eh yang enggak mau ngalah dia, jelas-jelas dari jauh itu mobil udah berhenti sambil sein buat minta jalan belok, lah malah tiba-tiba dihadang sama si pengendara moge, udah dikasih tahu sama orang sekitar tetep aja dengan songongnya masih berhenti di tengah jalan, yang bikin kasihan yang nyetir mobil itu ibu-ibu dan di sampingnya ada anaknya yang masih kecil, heran ya pengendara moge hobinya nyari gara-gara, ternyata harta kekayaan berbanding terbalik dengan sikap budi pekertinya," demikian ditulis Vito seperti dikutip dalam akun Facebooknya, Senin (10/8).
Vito menjelaskan, kejadian tersebut berlangsung di sekitar kompleks Wisma Asri pada Minggu (9/8) kemarin. Vito mengaku sudah memberitahukan perihal kesalahan yang diperbuat si pengemudi moge tersebut, namun ucapannya dianggap seperti angin lalu.
"Sebetulnya saya juga gemes dan pasti gondok juga dalem hati, saya hanya bisa ngasih tahu baik-baik saat papasan sama si pengendara moge, cuma hasilnya tetap dicuekin sayanya dan enggak mungkin saya melakukan kontak fisik, kenapa? Karena 1) yang terlibat di mobil itu bukan saya, 2) saya menjaga atribut komunitas mobil yang ada di mobil saya, beda lagi ceritanya kalo yang dihadang itu saya, warga sekitar aja dicuekin ama dia, maap fotonya ngeblur kurang jelas, karena depan udah agak lenggang, jadi yang belakang udah rame klakson-klaksonin, itu juga foto ambil sesempetnya sambil jalan pelan2."
Tegur mobil ugal-ugalan malah ditembak
Aksi koboi yang sembarangan melepaskan tembakan kembali terjadi di Tol Jorr menuju ke Bogor, Jawa Barat. Kali ini kejadian nahas tersebut dialami Dwi Prasetyo dan keluarganya.
Kejadian mengerikan tersebut diceritakan oleh Donang Wahyudi, rekan Dwi Wahyudi melalui akun Facebook pribadinya, Selasa (28/7). Aksi penembakan tersebut terjadi pada Senin (27/8).
Donang menjelaskan jika mobil temannya tersebut ditembak oleh pengemudi KIA Picanto dengan nomor polisi B 1191 SZN. Mobil Dwi ditembak di kaca bagian pintu sopir.
Berikut kronologis lengkap penembakan tersebut seperti dikutip merdeka.com:
"Senin 27 Juli 2015, Donang bersama Istri dan 2 anaknya (5th dan 1th ) menuju daerah Bogor. Mereka menggunakan Toll Jorr. Suasana toll saat itu lengang tidak begitu padat. Posisi mengemudi, di sebelah Donang baby car seat, kedua anak di baris tengah bersama istrinya.
Beberapa kilometer menjelang persimpangan jagorawi pondok indah, dia pindah dari lajur 3 (paling kanan) ke lajur dua (tengah) karena siap-siap beberapa kilometer di depan harus belok kiri ke arah jagorawi. tiba tiba mobil Picanto merah memotong persis di depan mobil Donang dengan sangat dekat dan kecepatan tinggi, yang menurut perhitungan sangat berbahaya memotong dgn kondisi saat itu, karena posisi Dorang dan mobil truk di depan sebenarnya tidak terlalu jauh juga. Sontak satu mobil kaget, istripun sampai komentar, "ngawur banget itu mobil". Terus terang emosi mencuat ketika itu.
Setelah memotong lajur, Picanto langsung berada di depannya karena posisi terjepit tidak bisa ke kanan lagi. Lalu Donang memberi dim (lampu jauh beberapa kali) dengan maksud memberi sinyal kalau cara menyetirnya membahayakan mobil lain. Kemudian lajur kanan kosong dan Picanto merah pindah ke kanan, setelah itu lajur 2 kosong dan Donang mempercepat laju kendaraan, namun sesaat mobilnya pun sejajar dengan mobil Picanto. Tiba tiba ada semacam suara benturan diikuti dengan kaca retak. Sesaat terpikir mobilnya dilempar batu atau apalah dari mobil Picanto tersebut karena teringat mobil Picanto kaca sebelah kiri terbuka sesaat sebelum mobilnya sejajar dgn picanto. Setelah dicek, kaca pecah dan ada lubang kecil 1 buah. Ternyata mobil Donang ditembak."
Bikin kesal warga Yogya
Sikap arogansi ditunjukkan seorang pengendara yang mengemudikan Honda CRV berpelat Jakarta saat berada di Yogyakarta. Dia enggan minta maaf dan bersikap ketus, padahal baru saja menyerempet kendaraan lain.
Kelakuan tersebut bikin kesal seorang pengguna Facebook Fariz Alfian. Dia melihat sendiri, bagaimana pengemudi Honda CRV tersebut menyetir dengan serampangan hingga menyerempet spionnya.
Dikutip dari akun Facebooknya, Rabu (30/12), berikut curahan Fariz yang diunggah di Facebook miliknya:
"Untuk pemilik mobil CRV di foto B1360SJC, mohon anda untuk menjaga sikap, anda berkendara di YOGYA bukan di Jakarta. Anda menyerempet spion mobil saya sampai melipat ke depan, tanpa minta maaf langsung melaju, saat saya ketuk kacanya dia dengan muka ketus bilang "kenapa..... Ada yang rusak? Cuman gitu aja kan?" Tanpa meminta maaf langsung menutup kaca.
1. Anda berkendara di Yogya, yang sopan, kalau ada apa-apa dengan anda di Yogya, anda mau minta tolong ke siapa?
2. Kalau ini hah biasa di kota anda, tolong jangan bawa kebiasaan buruk di kota anda ke kota kecil kami.
3. Anda Sopan Kami Segan, Dimana Bumi Dipijak disitu Langit DIJUNJUNG."
Sopir Avanza adu mulut lawan pejalan kaki
Merasa hak pejalan kaki diambil oleh sebuah mobil, Ahmad memaki-maki sopir Toyota Avanza warna Hitam dengan No Polisi B 1571 BRH. Hal ini terjadi ketika sebuah mobil dengan rasa tidak bersalah melewati trotoar di kawasan Jakarta Pusat yang diperuntukkan bagi pejalan kaki.
"Hey, lu tau enggak ini buat apa? Lu lewat sini, sudah ambil hak pejalan kaki," hardik Ahmad (29), Kamis (31/12) malam.
Namun pengendara mobil tersebut tidak ingin disalahkan, hal ini karena sebelumnya dirinya melihat ada sebuah mobil lebih dulu melintas sebelumnya. Ia juga beralasan jika jalan lain telah ditutup.
"Iya tahu bang, itu kan di depan ada mobil yang lewat juga, soalnya ditutup tadi bang," kata si pengendara mobil.
Dengan alasan ditutup, Ahmad tambah jadi geram. Ia pun kemudian menceramahi pengendara mobil hitam tersebut.
"Tapi abang sudah salah lewat sini, ya sudah tahu ditutup, kenapa mesti lewat malah ngikutin yang enggak bener," tegasnya.
Walaupun sudah berdebat, mobil tetap melaju walaupun sudah salah. Dari pantauan merdeka.com, banyaknya juga kendaraan yang parkir sembarangan (parkir liar) di sekitaran jalan Medan Merdeka Selatan.
Mau kabur, sopir Avanza coba pukul korbannya
Ada-ada saja kelakuan warga Jakarta ini, sudah salah tetapi ogah minta maaf meski ketahuan bersalah. Itulah yang terjadi ketika seorang pengendara Avanza hitam terlibat senggolan dengan pengendara lainnya saat melintas di Jalan Lodan, Pademangan, Jakarta Utara.
Dikutip dari akun Facebooknya, Sabtu (02/01), Fifi Keristina Huang mengaku kesal dengan kelakuan preman yang ditunjukkan pengemudi Avanza dengan nomor polisi B 1271 TFO. Sudah tak mau minta maaf, pelaku malah mencoba menganiaya suami korban dengan kunci stang mobilnya.
Dengan emosi dia mengaku sebagai warga Jakarta Utara, namun pelat mobilnya justru berasal dari Jakarta Timur. Berikut tulisan lengkap Fifi yang diunggah sejak Sabtu (26/12/2015) lalu:
"TABRAK LARI DAN PENGANIAYAAN DI JALAN LODAN, ANCOL
Tanggal 24 September 2015 pkl 14.30 WIB, saat itu saya, suami, bayi kami yang berusia 3 bulan, dan suster sedang di dalam mobil. Posisi mobil kami sedang berhenti sekitar 2 menit, karena ada mobil angkot di depan kami yang sedang berhenti. Pada saat mobil kami mau berjalan kembali, tiba-tiba mobil AVANZA berwarna HITAM dengan PLAT B 1271 TFO menabrak mobil kami dengan kencang sekali.
Suami saya dan pelaku turun dari mobil masing-masing. Terjadi percekcokan mulut karena pelaku tidak meminta maaf sama sekali. Melihat itu, saya kemudian turun dari mobil. Ibu dan kakak perempuan pelaku juga turun dari mobil. Karena pelaku merasa tidak bersalah, kami mengajak penyelesaiannya di kantor polisi terdekat. Pelaku berserta ibu dan kakaknya kemudian masuk ke mobil dan berusaha kabur. Kemudian dihalangi suami saya, namun pelaku tetap berusaha kabur dan mencoba MENABRAKKAN mobilnya ke suami saya.
Karena tidak bisa kabur, pelaku kemudian turun kembali dari mobil dan memukul suami saya dengan tangan kosong sambil MENGANCAM: "Gua orang Jakarta Utara, jangan macam-macam lu". Ditangkis pukulan itu, jadi meleset.
Pelaku kemudian kembali masuk ke mobil dan membawa KUNCI STANG SETIR MOBIL berwarna kuning dan ditujukan ke kepala suami saya. Saya langsung menghalangi pelaku, kemudian pelaku mendorong saya sehingga saya terpental ke aspal dan langsung jatuh mengenai tulang punggung belakang saya, tepat mengenai bekas bius operasi melahirkan 3 bulan lalu.
Setelah saya jatuh, pelaku tetap berusaha memukul suami saya, namun berhasil ditahan warga sekitar. Warga menyarankan untuk menyelesaikan persoalan ini di kantor polisi yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara. Mobil kami jalan terlebih dahulu karena posisi mobil kami di depan posisi mobil pelaku. Ternyata pelaku kemudian putar balik arah dan melarikan diri.
Atas kejadian ini, kami melaporkan tindak pidana ini ke kantor polisi di Jl. Lodan, yang kemudian dilanjutkan ke Polsek Pademangan untuk BAP. Sebelum proses BAP, saya dilarikan ke IGD untuk rontgen dan visum. Proses BAP memakan waktu sekitar 4 jam, dibantu oleh penyidik Bapak Widi dan Ibu Naning.
Melalui posting ini, saya berharap Polda Metro Jaya dan Samsat dapat membantu mencari pelaku. Dari pengecekan online dari website Samsat diketahui bahwa pajak mobil tersebut sudah jatuh tempo sejak Juli 2015. Terlampir adalah foto mobil dan pelaku, serta ibunya. Teman-teman, bantu share ya."