Supiansyah Diringkus Polisi Usai Perkosa Gadis Keterbelakangan Mental
Korban akhirnya pulang ke rumah, Minggu (3/2) malam. Orangtua dan keluarga korban yang mencarinya selama 2 hari, menginterogasi korban yang terlihat memar di beberapa bagian tubuh.
Supiansyah alias Sapri (59), warga Jalan Cermai, Samarinda, Kalimantan Timur, dibekuk polisi. Dia diduga memerkosa D (24), anak gadis tetangganya yang memiliki keterbelakangan mental.
Sapri ditangkap saat bertugas menjaga bank, Senin (4/2) dini hari kemarin. Kasus itu terbongkar, setelah korban mengadu ke keluarganya, Minggu (3/2) malam sebelumnya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Bagaimana aktivitas seksual bisa memperlambat penuaan? Dilansir dari The Healthy, berdasarkan penelitian tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, bercinta setidaknya sekali dalam seminggu dikaitkan dengan telomere yang lebih panjang—struktur pelindung pada DNA yang menentukan usia sel. Telomere yang lebih panjang terkait dengan penuaan sel yang lebih lambat dan harapan hidup yang lebih tinggi.
Korban yang berketerbelakangan mental, punya kebiasaan kerap meninggalkan rumah dan berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Pelaku pun kerap melihat korban saat jaga malam, hingga akhirnya berkenalan 2 bulan ini.
Pelaku pun punya niat jahat terhadap korban. Sabtu (2/2) malam lalu, dia mengajak korban ke rumah orangtua angkatnya di kawasan Jalan Biawan. Di situ, pelaku mengaku wanita yang dia bawa adalah istri sirinya.
"Orangtua angkat saya percaya. Di rumah orangtua saya itu, saya melakukan itu (memerkosa korban) 3 kali dalam semalam," kata Supiansyah ditemui wartawan di Mapolsek Samarinda Kota, Jalan Bhayangkara, Selasa (5/2).
Keesokan hari, Minggu (3/2) pagi, pelaku membawa korban ke pasar, dan membelikannya pakaian hingga meninggalkan pergi korban begitu saja. Hingga malam hari, pelaku kembali bertugas jaga di bank.
"Iya, saya sering nonton film porno. Tapi saya lakukan itu (memerkosa korban), karena suka sama suka kok," kilah Supiansyah, yang sudah punya 3 anak dan 6 cucu itu.
Korban akhirnya pulang ke rumah, Minggu (3/2) malam. Orangtua dan keluarga korban yang mencarinya selama 2 hari, menginterogasi korban yang terlihat memar di beberapa bagian tubuh. Akhirnya cerita usai diperkosa pelaku dengan ancaman parang. Kasus itu dilaporkan ke polisi, yang kemudian menangkap pelaku.
Kapolsek Samarinda Kota Kompol Nur Kholis, membenarkan peristiwa itu. Menurut dia, saat ini, kepolisian melakukan visum terhadap korban. "Tujuannya untuk memastikan terjadi kekerasan terhadap korban. Karena, pengakuan pelaku, suka sama suka," demikian Kholis.
Baca juga:
UGM Sebut Proses Perdamaian Kasus Pemerkosaan Atas Keinginan Korban
Polisi Tangkap Pemerkosa dan Pembunuh Mahasiswi di Muara Enim
Diduga Korban Pemerkosaan, Mahasiswi Ditemukan Tewas di Semak-semak
Mahasiswi Diperkosa Lalu Dibunuh, UIN Desak Polisi Tangkap Pelaku
Biadab! Seorang Ayah di Surabaya Jadikan Putri Kandung 'Budak' Seks Selama 10 Tahun
Kakek Bejat Ini Terkekeh Saat Ceritakan Perkosa Anak Tetangga 10 Kali