Survei Indikator: 55 Persen Warga Nilai Kondisi Ekonomi Indonesia Buruk
Warga Jakarta cenderung mengatakan bahwa ekonomi nasional buruk sekali ketimbang wilayah lain, meskipun yang lain juga buruk di atas 50 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut sebanyak 55 persen masyarakat menilai bahwa kondisi ekonomi tanah air saat ini buruk. Buruknya kondisi ekonomi Indonesia sudah mulai terjadi pada Mei 2020 atau saat virus Covid-19 mewabah.
Hal ini disampaikan Burhanuddin dalam konferensi pers Rilis Survei Nasional tentang Mitigasi Dampak Covid-19. Survei digelar pada 24-30 September 2020.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa saja aspek yang dinilai dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kaltim? IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator. Beberapa aspek penilaian IDI Kaltim yang mengalami peningkatan di antaranya, Aspek Kebebasan dari 89,46 naik menjadi 91,40. Aspek Kesetaraan dari 76,67 naik menjadi 79,25. Dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dari 77,90 naik menjadi 81,06.
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
-
Bagaimana metode yang digunakan dalam survei Indikator untuk mengukur elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023. Pewawancaranya terlatih dan profesional. Target populasi WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/handphone, sekitar 83 persen dari populasi nasional. Sampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
"Per September 2020, mereka yang mengatakan Indonesia buruk itu sangat besar. Bahkan total mencapai 65 persen yang mengatakan buruk (55 persen) dan sangat buruk (10 persen)," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (18/10).
Lembaga Survei Indikator pernah melakukan survei tatap muka dengan responden pada Februari 2020 atau sebelum virus corona ditemukan di Indonesia. Hasilnya, hanya 24 persen responden yang menyebutkan kondisi ekonomi nasional buruk. Pada Mei, angka itu melonjak menjadi 81 persen.
"Sementara yang menyatakan baik turun drastis. Ini kondisi ekonomi terburuk sejak 2004," ucapnya.
Burhanuddin menuturkan, persepsi buruk berasal dari masyarakat berpendidikan tinggi yakni SMA dan kuliah. Mereka yang menyatakan ekonomi nasional buruk paling besar dari wilayah DKI Jakarta yaitu 87,4 persen.
"Warga Jakarta cenderung mengatakan bahwa ekonomi nasional buruk sekali ketimbang wilayah lain, meskipun yang lain juga buruk di atas 50 persen. Tetapi tidak seburuk persepsi ekonomi nasional menurut warga Jakarta," jelas dia.
Sebagai informasi, survei menggunakan kontak telepon kepada responden karena situasi pandemi corona. Survei menggunakan asumsi simple random sampling, dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 5.614 data. Sedangkan, yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1200 responden dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Margin of Error pada survei ini +2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sebagian Besar Masyarakat Disebut Kurangi Pengeluaran di Tengah Pandemi
Banting Setir Manager Hotel di Sikka jadi Petani Ubi Gara-Gara Pandemi
Terdampak Pandemi, Manajer Hotel Ini Kini Jadi Petani Ubi dengan Lahan 1 Hektare
Imbas Pandemi, AirAsia X Bakal Setop Operasi di Indonesia
Imbas Corona, Pusat Perbelanjaan Tutup Hingga 3 Bulan
FAO Ingatkan Sistem Pangan Dunia Masih Rapuh Akibat Pandemi Covid-19