Suspek Cacar Monyet di Makassar Bertambah Jadi Dua Orang
Jumlah warga Makassar suspek monkeypox atau cacar monyet bertambah menjadi dua orang. Pasien baru, seorang laki-laki berusia 21 tahun, kini juga tengah diisolasi di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
Jumlah warga Makassar suspek monkeypox atau cacar monyet bertambah menjadi dua orang. Pasien baru, seorang laki-laki berusia 21 tahun, kini juga tengah diisolasi di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Erwan Tri Sulistyo mengatakan saat ini sudah ada dua pasien suspek cacar monyet. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Hasanuddin dan RS Labuang Baji.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet? "Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan," ujar Hanny dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko penularan virus cacar monyet di tempat umum? Perhatikan barang-barang di sekitar. Usahakan tidak menggunakan alat mandi bersama, handuk, atau sisir bersama di tempat umum karena masih potensial untuk menularkan infeksi," lanjut Hanny.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Untuk kasus suspek cacar monyet yang kedua ini dia laki-laki usia 21 tahun. Dia sudah dirawat di RS Labuang Baji," ujarnya kepada wartawan, Rabu (24/8).
Beda dari Kasus Pertama
Kasus suspek cacar monyet yang kedua ini berbeda dibandingkan pertama. Pasien suspek cacar monyet yang kedua ini tidak pernah ke luar kota.
"Kasus suspek yang pertama itu kan habis dari perjalanan ke Jakarta. Kalau yang kedua ini tidak pernah melakukan perjalanan ke mana-mana," ungkapnya.
Seusai terdeteksi dua warga suspek cacar monyet, pihaknya akan melakukan tracing terhadap keluarga kedua pasien tersebut. Keluarga diharapkan melaporkan ke tenaga medis jika mengalami gejala cacar monyet.
"Pihak keluarga (pasien), kalau ada gejala-gejala yang sama untuk segera melaporkan agar diperiksakan oleh petugas kesehatan dan diambil sampelnya kalau misalnya sudah mengalami ruam-ruam," ucapnya.
Suspek Pertama
Diberitakan sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulsel Arman Bausat mengaku dirinya mendapatkan laporan dari staf tentang ada warga suspek cacar monyet. Berdasarkan laporan, pasien suspek cacar monyet tersebut baru pulang dari Jakarta.
"Saya dapat laporan kemarin sama staf ada pasien yang berpergian ke Jakarta dan tanggal 18 Agustus kembali ke Makassar dengan gejala dia ada ruam-ruam dan demam," ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/8).
Karena adanya gejala tersebut, RS Unhas langsung melakukan isolasi terhadap pasien tersebut. Pasalnya, Dinkes Sulsel sudah mengantisipasi jika ada warga bergejala cacar monyet.
"Dia mengalami demam dan ada ruam sehingga pasien itu mencari pengobatan di rumah sakit. Karena dicurigai, pasien ditempatkan di ruang isolasi," kata dia.
Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar ini menambahkan pihaknya sudah mengambil sampel dari pasien suspek cacar monyet. Sampel tersebut akan diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Sulsel dan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kita berharap hasilnya bisa cepat keluar agar diketahui secara pasti apakah cacar monyet atau bukan," kata dia.
Sementara itu, Direktur RS Unhas Makassar Siti Maisuri T Chalid mengaku pihaknya belum bisa memastikan pasien tersebut apakah terpapar cacar monyet atau bukan. Meski demikian, pihaknya memasukkan pasien tersebut di ruang isolasi sebagai langkah kehati-hatian.
"Belum dipastikan pasien ini cacar monyet. Hanya saja memang perlu kehati-hatian, apalagi hasil laboratorium belum lengkap dan disimpulkan," ujarnya.
Maisuri mengaku kondisi pasien suspek cacar monyet tersebut dalam kondisi baik. Ia menyebut masih menunggu hasil laboratorium.
Reporter: Ihwan Fajar
(mdk/yan)