Syafii Maarif Nilai Keputusan Ba'asyir Tolak Sumpah Setia NKRI Dilematis
Buya Syafii menerangkan jika sikap Ba'asyir yang tak mau bersumpah setia kepada NKRI dan Pancasila merupakan sikap yang sudah dilakukan sejak tahun 1980. Buya Syafii pun mempertanyakan sikap Ba'asyir tersebut.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif menilai sikap narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir yang menolak menandatangani sumpah setia kepada NKRI dan Pancasila adalah dilematis. Apalagi melihat kondisi Ba'asyir yang sudah berusia lanjut dan kondisi kesehatannya yang tak lagi baik.
Buya Syafii menerangkan jika sikap Ba'asyir yang tak mau bersumpah setia kepada NKRI dan Pancasila merupakan sikap yang sudah dilakukan sejak tahun 1980. Buya Syafii pun mempertanyakan sikap Ba'asyir tersebut.
-
Siapa yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir? Ba'asyir mengatakan bahwa pasangan calon yang paham Islam adalah paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kenapa Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan Anies-Muhaimin? Ba'asyir menilai Anies-Muhaimin merupakan sosok yang layak untuk didukung pada Pilpres 2024. "Beliau secara pribadi ya. Pasangan Anies-Muhaimin adalah sosok layak untuk didukung menurut pandangan beliau. Anies-Muhaimin sosok yang tampaknya bisa dipercaya untuk memimpin Indonesia kedepan hanya yang nomor satu,itu keyakinan beliau,” tukasnya.
-
Bagaimana Abu Bakar Ba'asyir menyampaikan dukungannya? Rekaman video pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar beredar di akun TikTok @aniesvisioner.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
"Memang dilematis. Dia sudah tua, sudah sakit tapi diajak enggak mau. Saya enggak tahu bagaimana penyelesaiannya. Harus ada solusi. Dia (Ba'asyir) sudah bersikap sejak tahun 1980. Yang repot dia tidak mau menerima pendapat orang lain. Dia merasa benar sendiri," ujar Buya Syafii di UGM, Jumat (25/1).
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini menerangkan bahwa sebagai seorang warga negara Indonesia, sudah seharusnya Ba'asyir tunduk pada konstitusi.
"Semestinya di negara Pancasila sebagai warga negara yang sadar, dia harus terimalah. Apa alasan keberatannya menandatanganinya. Kecuali dia tidak tinggal di sini," tegas Guru Besar UNY ini.
Buya Syafii pun meminta kepada Baasyir untuk berlapang dada dan mau mengakui NKRI dan Pancasila. "Saya berharap Pak Ba'asyir agak berlapang dada. Dia warga negara kita. Harus tunduk pada konstitusilah," pungkas Buya Syafii.
Baca juga:
Pengacara sebut Yusril Sambangi Ba'asyir sebagai Penasihat Hukum TKN
Pengacara Sebut Ba'asyir Sempat Memilih Diberikan Remisi Daripada Bebas Bersyarat
Ba'asyir Batal Bebas Hari Ini, Anak yang Menunggu di Lapas Gunung Sindur Kecewa
Ba'asyir Pilih Tak Mau Bebas Jika Pakai Syarat atau Tahanan Rumah
Ba'asyir Tak Bisa Dibebaskan Jika Belum Berikrar Setia NKRI dan Pancasila
Keluarga dan Kuasa Hukum Abu Bakar Bashir Datangi Fadli Zon