Tak Terima Diklakson, Istri Pria Mengaku Anggota TNI Tempeleng Sopir Ambulans di Matraman
Dalam video beredar, seorang pria mengaku anggota TNI cekcok dengan sopir ambulance.
Peristiwa itu dibagikan akun Instagram @lensa_berita_jakarta.
Tak Terima Diklakson, Istri Pria Mengaku Anggota TNI Tempeleng Sopir Ambulans di Matraman
Video merekam detik-detik seorang pria mengaku anggota TNI bersama istrinya mengintimidasi sopir ambulans di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (20/11), viral di media sosial.
Peristiwa itu dibagikan akun Instagram @lensa_berita_jakarta. Dalam video itu, seorang pria mengaku anggota TNI cekcok dengan sopir ambulance.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
Awalnya, sebuah mobil ambulans yang melaju di lajur cepat tiba-tiba rem mendadak sambil bunyikan klakson ke motor yang tiba-tiba menyalip masuk jalurnya.
Motor itu dikendarai pria mengaku anggota TNI dengan helm hitam. Sementara istrinya yang tidak memakai helm menggendong bayi.
Tak terima diklakson, pria itu mengajak sopir ambulans ke kantor polisi.
"Ayo ke polisi," ucapnya.
Sopir ambulans mengikuti laju pria tersebut dan istrinya hingga pos polisi.
Setelah tiba di pos polisi, sopir ambulans memarkirkan kendaraannya. Dia kemudian turun untuk menemui pria mengaku anggota TNI itu dan polisi.
Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
Sopir ambulans spontan menunjuk wanita tersebut. Dia tak terima ditampar.
Kapolsek Matraman Kompol Mobri Panjaitan menyampaikan pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus ini.
“Anggota sudah cek TKP, pelapor sudah kira arahkan buat LP. Namun untuk kronologi anggota piket masih di lapangan belum menerima laporan. Kita lagi interogasi saksi-saksi belum lengkap belum terima laporannya belum bisa cerita,”
ujarnya, Rabu (22/10).
merdeka.com
Meski masih melakukan serangkaian penyelidikan, lanjut Mobri, pihaknya pun telah meminta untuk sopir ambulans melakukan visum. Hasil visum akan menjadi alat bukti kekerasan yang dialaminya.
“Lagi penyelidikan. Yang jelas masih ditindaklanjuti lagi penyelidikan. Sudah divisum, ditempeleng. Sudah divisum diantar anggota nanti hasilnya 14 hari, kita belum tahu belum bisa menyimpulkan tapi hanya ditempeleng,”
ujarnya.
merdeka.com