TNI Bantah Video Beredar Imam Masykur Disiksa di Dalam Mobil: Itu Tak Ada Kaitannya
Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Ahmad Sahroni salah satu pihak yang mengunggah di media sosial
TNI Bantah Video Beredar Imam Masykur Disiksa di Dalam Mobil: Itu Tak Ada Kaitannya
TNI Angkatan Darat (AD) mengklaim video penganiayaan korban pemuda asal Aceh, Imam Masykur yang tewas usai diculik hoaks.
Karena video yang beredar di media sosial diklaim bukanlah sosok dua korban Imam Masykur maupun H.
Klaim menyangkal video penganiayaan yang salah satunya sempat diunggah Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, lewat akun instagram @ahmadsahroni88. Ketika menampilkan video rekaman punggung seorang pria yang dipukuli benda tumpul di dalam mobil.
"Nah itu bukan itu (tunjukan video Sahroni) hoaks itu tidak ada kaitannya dengan ini. Bukan salah satu saksi maupun korban," kata Komandan Pomdam (Danpomdam) Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat jumpa pers, Selasa (29/8).
Sehingga, Irsyad menyebut kalau kasus penculikan ini terkuak berdasarkan video percakapan keluarga yang diduga dengan Imam memakai bahasa Aceh.
Video itu sebagaimana sempat diunggah akun instagram @rekan_aceh, merekam percakapan pria lewat telepon.
"Hoaks itu tidak ada kaitanya (penyiksaan). (penganiayaan diketahui keluarga) Kan waktu itu korban sempat ditelpon untuk diminta tebusan ke ibunya. Yang pake bahasa Aceh. Yang di dalam mobil itu hoaks," kata Irsyad..
Di samping itu, Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi. Karena sampai saat ini, pihaknya masih menunggu hasil visum maupun autopsi.
"Jadi perlu saya sampaikan bahwa hasil visum maupun hasil otopsi sampai saat ini masih belum keluar sehingga kita masih menunggu," kata Hamim.
"Saya mengimbau teman-tamen media untuk tidak terpengaruh oleh mungkin video-video viral atau gambar-gambar yang tersebar melalui medsos yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," sambungnya.
Sekedar informasi unggahan Sahroni viral di media sosial dengan lampiran lima file, dua diantaranya rekaman video seorang pria yang dipukuli dan bekas luka memar di punggung. Lalu tiga file berupa foto berkas Laporan Polisi, BAP Penyerahan Jenazah, dan dokumentasi peti jenazah yang diupload pada Minggu (27/8) lalu.
Sesaat setelah itu, Said dikabarkan dari keluarga Imam yang berada di Aceh. Kalau pelaku tengah menyiksa Imam yang dipukuli memakai benda tumpul di bagian punggungnya saat berada dalam mobil.
Aksi kejam itu, diakui Said sesuai dengan video beredar di media sosial. Dengan kondisi Imam yang telah tak berdaya teriak minta tolong sampai punggungnya memar penuh luka darah.