Tanpa alasan jelas, JK bentak dan injak 4 satpam
Padahal keempat satpam sudah memberi salam, dengan membunyikan klakson mobil dan melambaikan tangan.
Empat warga Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang bekerja sebagai satpam di PT AGN Subcon Security Service, diduga menjadi korban kekerasan anggota Brimob di perusahaan tambang batu bara PT KTC. Tak terima, keempatnya melapor ke Propam polres setempat.
"Kami sudah menerima laporan dari empat warga tersebut, dan nantinya akan diserahkan ke kesatuan Brimob Polda Kalteng," kata Kasi Propam Polres Barito Utara, Iptu Hamidi kepada wartawan di Muara Teweh, Selasa (24/2). Demikian tulis Antara.
Keempat warga yang diduga menjadi korban kekerasan anggota Brimob berinisial JK itu adalah yaitu Harnianto (22), Hamidan (40), Jumanto (21) dan Pri Herdi (31).
"Kami hanya menerima laporan itu, sedangkan tindak lanjutnya diserahkan ke Brimob Polda Kalteng," katanya.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (16/2) sekitar pukul 08.00 WIB. Keempat satpam itu mendapat instruksi dari kepala keamanan Samsul Hadi, untuk datang ke Kantor PT KTC, guna pembuatan data pinjer/ceklog.
"Saat tiba di Pos II PT KTC, mereka memberi salam, dengan membunyikan klakson mobil dan melambaikan tangan. Lalu, empat warga ini memarkir mobil, dan turun menghampiri pos penjagaan, untuk menanyakan petugas yang membuat data pinjer," ujar salah satu korban.
Namun tiba-tiba, JK yang bertugas di pos menegur dengan nada kasar. "Kalian sekuriti dari mana? Push up kalian," ungkap Harnianto menirukan nada bicara oknum kepolisian itu.
Saat itu keempatnya disuruh push up, dan pinggangnya diinjak JK yang bertugas melakukan pengamanan di perusahaan kontraktor tambang batu bara PT KTC.