Target 10.000 Tes PCR Belum Bisa Tercapai, Ini Penjelasan Ketua Gugus Tugas Nasional
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut target 10.000 tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam sehari belum bisa tercapai. Saat ini pemerintah baru bisa tes PCR sebanyak hingga 7.000 perhari.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut target 10.000 tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam sehari belum bisa tercapai. Saat ini pemerintah baru bisa tes PCR sebanyak hingga 7.000 perhari.
"Bapak Presiden memang sejak dua minggu yang lalu meminta supaya setiap hari kita mampu untuk melakukan 10.000 pengambilan spesimen tetapi kenyataannya data rill, sampai dengan saat sekarang ini baru berkisar antara 6.000 sampai dengan 7.000 spesimen saja," kata Doni usai ratas dengan Presiden Jokowi, Senin (4/5).
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Siapa Donny Borgon? Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi Donny Borgon, seorang warga negara Inggris, menjadikan sepeda sebagai alat transportasi untuk keliling dunia. Ia bersepeda dari China menuju Australia. Pada akhir pekan lalu, ia tiba di Semarang.
Doni menjelaskan, salah satu faktornya karena keterbatasan sumber daya manusia di laboratorium. Sedangkan, untuk jumlah reagen tidak ada masalah dan sudah terdistribusi sangat banyak hingga satu juta reagen.
"Tetapi petugas laboratorium kita jumlahnya terbatas," ucapnya.
Doni menyebut, dalam sehari mereka hanya mampu bekerja 8 jam. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meningkatkan SDM. Sehingga, diharapkan bisa bekerja 16 jam sehari.
"Jadi kalau sudah bisa 16 jam dari yang sekarang 8 jam berarti sudah di atas 12.000 karena reagen tersedia kemudian komponen-komponen untuk mendukung tes swab juga semuanya sudah tersedia," tuturnya.
Baca juga:
Hingga 3 Mei, Sudah 112.965 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa
Laboratorium PCR di Sulut Ditargetkan Beroperasi Pekan Depan
Hasil Tes Swab 53 Tenaga Medis RSUP Dr Sardjito Negatif Covid-19
Usai Salat Jumat, Warga di Tangsel Ikuti Rapid Test Covid-19
Relawan Indonesia Bersatu Sediakan Mobil Rapid Test untuk Warga
Warga Surabaya dan Jakarta Bisa Ikut Rapid Test Gratis Lewat Aplikasi Pulse