Tarian Multietnis Medan Pukau warga Batam di Acara Kenduri Seni Melayu
Tarian Multietnis Kota Medan yang dibawakan oleh penari Dinas Pariwisata Kota Medan berhasil memukau pengunjung pada acara Kenduri Seni Melayu di Kota Batam, Kepri, Rabu (14/6) malam. Warga batam yang menyaksikan pun menilai penampilan Tarian Multietnis Kota Medan luar biasa.
Tarian Multietnis Kota Medan yang dibawakan oleh penari Dinas Pariwisata Kota Medan berhasil memukau pengunjung pada acara Kenduri Seni Melayu di Kota Batam, Kepri, Rabu (14/6) malam. Warga batam yang menyaksikan pun menilai penampilan Tarian Multietnis Kota Medan luar biasa.
Selain disaksikan ratusan warga Batam, sejumlah Wali Kota yang tergabung dalam Komwil I Apeksi juga menyaksikan tarian Multietnis Kota Medan. Terlihat Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wali Kota Tanjung Pinang Rahma SIP, termasuk Istri Wali Kota Batam Marlin Agustina yang juga merupakan Wakil Gubernur Kepri ikut juga menyaksikan tarian Multietnis.
-
Apa saja yang menjadi ciri khas Kota Medan tempo dulu? Kota Medan atau dikenal dengan julukan Kota Melayu Deli ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada zaman dahulu, Kota Medan hanyalah sebuah rawa-rawa seluas 4.000 hektare. Ketika Belanda tiba di kota ini, mereka menjadikan wilayah ini sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan serta membangun tata kota yang besar nan rapi.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang diraih oleh Kota Medan dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup? Kota Medan kembali diperhitungkan dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup setelah belasan tahun absen dalam penghargaan Adipura. Belum lama ini Kota Medan baru saja meraih penghargaan Adipura di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
Acara Kenduri Seni Melayu merupakan event tahunan yang digelar Pemko Batam, ditahun ini acara tersebut menjadi rangkaian kegiatan Raker Komwil I Apeksi tahun 2023 yang diselenggarakan di Kota Batam.
©2023 Merdeka.com
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam kesempatan tersebut mengungkapkan acara Kenduri Seni Melayu ini persis seperti Kegiatan Gelar Melayu Serumpun yang digelar Pemko Medan. Menurut Bobby Nasution ini merupakan kegiatan yang mengenalkan kebudayaan Melayu baik di Indonesia maupun negara tetangga melalui tarian yang memiliki unsur Melayu.
"Kegiatan ini sangat luar biasa mengenalkan kebudayaan Melayu, mirip dengan yang kami selenggarakan di Kota Medan yakni Gelar Melayu Serumpun," Kata Bobby Nasution.
Bobby Nasution menambahkan kemarin juga saat Gelar Melayu Serumpun digelar, dari Kepulauan Riau juga mengirimkan delegasi penari untuk mengisi kegiatan Gelar Melayu Serumpun.
"Pastinya ini merupakan tukar menukar Kebudayaan Melayu yang ada di daerah kita masing-masing," Ungkap Bobby Nasution.
Sementara itu, Reni salah satu warga Batam yang menyaksikan tarian Multietnis Kota Medan menilai tarian yang ditampilkan sangat luar biasa. Meskipun bukan warga Medan dirinya mengaku sangat bangga atas penampilan tersebut.
©2023 Merdeka.com
"Luar biasa, saya bukan sebagai orang Medan sangat bangga dengan penampilan tarian Multietnis Kota Medan tersebut," Ujar Reni.
Dari beberapa tarian Multietnis baik tarian Melayu, tarian Aceh, tarian Karo, tarian India, tarian Minang, tarian Jawa, tarian Tionghoa, tarian Simalungun dan tarian Batak, Reni mengaku tertarik saat tarian yang menampilkan karakter Hanoman dan Sigale- gale.
"Yang buat menarik perhatian saya, saat tarian yang menampilkan karakter Hanoman dan Patung tinggi ( Sigale-gale)," ungkapnya.
Warga Batam lainnya yang terpukau dengan penampilan tarian Multietnis adalah Nathalia. Dirinya yang menyaksikan tarian bersama anaknya juga mengaku penampilan tarian Multietnis Kota Medan luar biasa.
"Saya orang Medan yang sudah menetap di Batam. Penampilan tarian Multietnis ini luar biasa, liat mereka menari bisa ingat kota Medan lagi," Sebutnya.
(mdk/hhw)