Sejuk dan Nyaman, Potret Kampung Batak di Pedalaman 100 Persen Warganya Muslim 'Kehidupannya Makmur'
Sebuah dusun di Tapanuli Utara dihuni oleh orang Batak yang beragama Islam dan hidup makmur.
Dusun Soporaru adalah dusun yang terletak di Desa Sigotom Julu, Kecamatan Pangaribuan, Tapanuli Utara. Di dusun ini tinggal warga yang bersuku Batak tapi 100 persen penduduknya adalah beragama Islam.
Dusun tersebut terletak sangat jauh dari jalan utama. Tepatnya berada di pedalaman. Namun, dusun Soporaru memiliki suasana yang nyaman dan tenteram. Di sana juga masih banyak pohon-pohon berdiri sehingga semakin asri.
Lantas, bagaimana penampakan kampung Batak di dusun Soporaru yang 100 persen warganya beragama Islam? Berikut ini adalah ulasannya.
Potret Kampung Batak Pedalaman yang 100 Warganya Beragama Islam
Dalam video yang diunggah oleh channel Youtube Dani Elbona memperlihatkan sebuah kampung di pedalaman Tapanuli Utara bernama Dusun Soporaru yang dihuni oleh warga suku Batak yang beragama Islam.
Kampung tersebut terletak cukup jauh dari jalan utama, sehingga warga harus melewati jalanan yang sangat terjal dengan penuh batuan. Namun, sesampainya di dusun Soporaru, pemandangan tampak sangat asri dan nyaman.
Diketahui ada sekitar 31 kepala keluarga yang tinggal di kampung tersebut. Meski begitu, mereka tinggal dengan sangat tenang dan damai. Selain karena jauh dari kota, di kampung tersebut juga sudah ada listrik, dan jalan yang cukup bisa diakses.
“Ada 31 kepala keluarga di sini. Airnya melimpah, listriknya juga sudah masuk. Kemudian akses jalan juga sudah baik. Kehidupan yang damai di tengah perkampungan,” ucap pria yang merekam video.
Masjid di Dusun Soporaru
Sebagai umat Islam, salah satu-satunya tempat ibadah yang ada di kampung Soporaru adalah masjid. Masjid tersebut terletak di tengah-tengah kampung dan tampak sangat sederhana.
Meski demikian, masjid yang berbentuk persegi dengan kubah kecil itu masih sangat layak digunakan oleh masyarakat Soporaru untuk menunaikan ibadah sehari-hari.
“Nah ini masjidnya. Ini masjidnya guys, ada beduknya,” ucap pria yang merekam video.
Mayoritas masyarakat kampung Soporaru adalah bekerja sebagai petani. Sampai sekarang, semua rumah yang ada di kampung tersebut terisi oleh warga yang sehari-harinya menggantungkan diri dengan tanaman kemenyan.