Tarik minat warga, TPS di Gresik disulap jadi Kerajaan Majapahit
Sementara di lokasi lain yakni TPS 02 Kelurahan Sidomoro, memberikan beragam hadiah perlengkapan dapur.
Hal unik dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pilkada Gresik. Salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah tersebut, disulap seperti Kerajaan Majapahit.
Menurut Ketua TPS 2, Abul A'la, lokasi TPS-nya yang terletak di Kelurahan Gapuro Sukolilo, Kecamatan Gresik, sengaja dibuat menarik dengan tema kerajaan, agar minat warga datang menggunakan hak pilihnya tinggi.
"Konsep ala kerajaan Majapahit ditambah dengan konsep budaya Gresik ini diharapkan membuat masyarakat antusias dan mau datang ke TPS menggunakan hak suaranya," ucap Abul di Kelurahan Gapuro, Gresik, Rabu (9/12), dikutip Antara.
Dia mengatakan, seragam ala kerajaan yang dibuat oleh masing-masing petugas TPS berasal dari dana swadaya masyarakat. Agar angka golput di wilayah setempat bisa ditekan secara maksimal.
Sementara di lokasi lain yakni TPS 02, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas memberikan hadiah hiburan bagi warga yang datang menggunakan hak pilihnya di lokasi tersebut.
Ketua RT 05/RW 2 Sidomoro, Nasir mengatakan, hadiah hiburan yang disediakan petugas antara lain penanak nasi, setrika serta beberapa perlengkapan dapur. Semua itu bertujuan agar warga berminat datang dan melakukan hak suaranya.
"Sesuai laporan dari panitia hampir 70 persen masyarakat mau datang ke TPS menggunakan hak pilihnya, dan kita bersyukur ada kemauan yang tinggi meski tidak sampai 100 persen atau 367 pemilih sesuai DPT," kata Nasir.
Pelaksanaan Pilkada Gresik diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut satu Sambari Halim Radianto dan Mohammad Qosim yang diusung PKB dan Partai Demokrat.
Nomor urut dua Husnul Khuluq dan Ahmad Rubaie yang diusung koalisi PDIP, PAN dan Partai Gerindra, serta nomor urut tiga Ahmad Nur Hamim-Junaidi yang diusung Partai Golkar.
Untuk jumlah pemilih di Kabupaten Gresik yang rencananya menggunakan hak pilihnya pada hari ini tercatat sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 921.440 orang.
Baca juga:
Hitung cepat, Harmas menang tapi golput capai 44 persen
Ratu Tatu yakin hasil resmi KPU tak jauh dari quick count
Real count KPU: Tak ada lawan, Uu dan Ade kembali pimpin Tasikmalaya
Dzulmi-Akhyar klaim unggul telak Pilkada Medan, C1 belum tiba di KPU
Pilkada Pandeglang, Irna-Tanto klaim menang berdasarkan hitung cepat
Hitung cepat sementara LSI: Zumi Zola kantongi 59,22 persen suara
3 Kali gempa saat penghitungan suara di Bangli, petugas panik
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.