Taufiequrachman Ruki: UUD 45 Sekarang Sudah Menjadi UUD 45 yang Palsu
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengatakan, jika mau jujur, maka Undang-Undang Dasar Negara Indonesia bukan lagi tahun 1945, tapi 2002 alias setelah diamandemen empat kali.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengatakan, jika mau jujur, maka Undang-Undang Dasar Negara Indonesia bukan lagi tahun 1945, tapi 2002 alias setelah diamandemen empat kali.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara penyampaian aspirasi kepada Ketua MPR, tentang mengapa kita harus kembali ke UUD 1945?.
-
Bagaimana UUD 1945 disahkan? Peringatan Hari Konstitusi mengacu pada disahkannya UUD 1945 melalui Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI atau Dokuritus Junbi Inkai).
-
Gedung Pancasila berada di mana? Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Apa isi dari Pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen? Sebelum amandemen, pasal 7 UUD 1945 menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali tanpa batasan periode.
-
Kapan Monumen Perjuangan 1945 diresmikan? Awalnya berdiri dan diresmikan pada peringatan Hari Pahlawan peresmian 10 November 1984, taman pun direhabilitasi pada tahun 2018.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
"UUD 45 sekarang ini sudah menjadi UUD 45 yang palsu. Kalau mau jujur, UUD kita tahun 2002. UUD yang dibuat pada tahun 2002 dengan mengamandemen UUD 45 sudah hilang jiwanya, kehilangan spirit, kehilangan semangatnya," ucap Ruki di Gedung Nusantara IV DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (6/2).
Dia menyadari dengan amandemen banyak yang sudah dibongkar dan terus mengalami perubahan. Meski demikian, tak ada satupun yang berani mengubah namanya, agar anak bangsa tak ada yang menentang.
"Agar tidak menentang. Padahal perubahan UUD 1945, manipulatif dan kamuflase. Penuh dengan permainan kata," ungkap Ruki.
Dia juga memandang dalam amandemen UUD 1945, memang ada norma Pancasila yang dimasukan.
"Namun nilai-nilai Pancasila tidak pernah dituangkan," jelas Ruki.
Sehingga, lanjut dia, dewasa ini, terdapat pasal baru yang terang-terangan bertentangan dengan nilai Pancasila.
"Ada pasal baru yang secara terang-terangan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan makna Pancasila dalam pembukaan," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Taufiequrachman Ruki: Belakangan Banyak Yang Mengaku Pancasilais
Gerakan Kebajikan Pancasila Gelar Aksi Pemilu Gembira Melawan Hoaks
Menhan Sebut Abu Bakar Ba'asyir Jangan Numpang Lama di RI Kalau Tak Akui Pancasila
Ahmad Basarah Puji Bupati Tabanan yang 'Bumikan' Pancasila Lewat Salawat
Soal Ba'asyir Diminta Teken, Haris Azhar Sebut Pancasila Bukan Naskah & Kuitansi
PBNU: Indonesia Sudah Final, Tak Usah Lagi Ngomong Khilafah dan Negara Islam