Tawuran Sarung Memakan Korban, Seorang Remaja Tewas Dipukul Pakai Kunci Shock
Polisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Polisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
- Kompolnas Ungkap Temuan Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, 3 Pelaku Tawuran Bawa Senjata Tajam Kabur saat Didatangi Polisi
- Tawuran di Sawah Besar Jakarta Pusat Tewaskan 1 Remaja, Polisi Buru Pelaku
- Tukang Sampah Tewas Dibacok Pemuda yang Lagi Tawuran
- Tawuran Pecah di Lenteng Agung, Satu Orang Tewas Disabet Senjata Tajam
Remaja Tewas dalam Tawuran Sarung, Terbunuh oleh Kunci Shock!
Seorang remaja berinisial AA (17) tewas setelah ikut dalam tawuran sarung di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kampung Cibitung RT09 RW13, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Korban tewas saat perjalanan menuju rumah sakit.
Peristiwa tawuran menggunakan sarung ini terjadi pada Jumat (15/3) sekira pukul 00.30 WIB atau jelang sahur. Saat itu kelompok korban dan kubu lawan mendatangi lokasi dan saling serang menggunakan sarung.
Namun seorang remaja berinisial MAA (17) dari kubu lawan diketahui membawa kunci shock berbentuk huruf T. Saat peristiwa tawuran terjadi, MAA memukul kepala korban menggunakan kunci shock tersebut.
"Saat perang sarung itu, si pelaku pukul ke kepala korban dengan menggunakan kunci T, dari pengakuannya dia asal mukul saja dan tidak sadar, yang lain itu membawa sarung semua, cuman pelaku ini nyeleneh membawa kunci T, dipukul kepalanya," kata Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran, Sabtu (16/3).
Pada peristiwa perang sarung ini, kelompok korban kalah jumlah dari kelompok lawan. Kelompok korban pun memilih mundur. Namun saat itu korban justru tertinggal di lokasi kejadian.
"Jumlah kekuatan kelompok korban lebih sedikit dibandingkan kelompok lawannya, jadi kalah, nah si korban tertinggal di TKP situ karena mereka terlambat untuk mundur," ucap Gurnald.
Tidak berselang lama, kelompok korban kembali ke lokasi untuk menyelamatkan korban yang sudah bercucuran darah. Namun saat di perjalanan menuju rumah sakit, korban meninggal dunia.
"Setelah dipukul, teman-teman balik mau menyelamatkan dia (korban) dan meminta tolong tukang ojek di situ, pada saat dilarikan ke rumah sakit korban meninggal dunia," katanya.
Polisi yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan mengamankan lima orang pelaku tawuran saung. Dari seluruh remaja yang diamankan itu, satu di antaranya yakni MAA ditetaplan sebagai pelaku utama dan berstatus anak berhadapan dengan hukum.
"Diamankan lima orang, tapi pelaku utama baru satu orang yang sudah jelas melakukan aksinya yakni MAA yang membawa kunci T, nah yang empat orang lainnya masih kita lakukan pemeriksaan apa keterlibatannya, karena menurut keterangannya cuma di motor," ungkapnya.
Saat dilakukan pemeriksaan, lanjut Gurnald, tawuran sarung antar kelompok remaja ini terjadi setelah pihak korban dan lawannya janjian melalui Aplikasi WhatsApp. Setelah menentukan lokasinya, kedua kelompok remaja tersebut pun saling serang menggunakan sarung dan petasan.
Namun saat itu MAA justru membawa kunci shok dan memukul korban sampai kritis hingga akhirnya tewas saat perjalanan menuju rumah sakit.
"Makanya saat ini masih didalami dan memeriksa saksi-saksi yang ada di sekitar dan kita panggil untuk dimintai keterangan, yang penting pelaku utama sudah kita amankan, memang pelaku di bawah umur semua dan masih sekolah kelas 2 SMA semua," ungkapnya.
Di lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa petasan dan kunci shock T, serta sepeda motor milik pelaku tawuran. Saat ini seluruh pelaku tawuran masih menjalani pemeriksaan di Polsek Cikarang Barat.
"Kalau petasan memang ada di situ, kalau senjata tajam tidak ada, sudah kita periksa TKP dan hanya petasan saja, kemudian kunci T, kemudian motor pelaku yang tawuran," tandasnya.