Tempat sampah karya siswa MAN 1 Solo ini juara lomba robotik nasional
Fatih Abdullah (17) dan Syaifullah Yusuf Ramadhan (17), siswa Kelas 12 IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Solo, berhasil menyabet juara pertama lomba robotik tingkat nasional. Kedua siswa berprestasi tersebut menerima hadiah uang Rp 22 juta dari Kementerian Agama (Kemenag) selaku panitia.
Fatih Abdullah (17) dan Syaifullah Yusuf Ramadhan (17), siswa Kelas 12 IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Solo, berhasil menyabet juara pertama lomba robotik tingkat nasional. Kedua siswa berprestasi tersebut menerima hadiah uang Rp 22 juta dari Kementerian Agama (Kemenag) selaku panitia.
Pada perlombaan yang diadakan di Serpong, Tangerang, Banten 22-23 November lalu, kedua siswa menciptakan sebuah tempat sampah yang bisa membuka tutup sendiri. Tempat sampah yang dilengkapi dengan sensor otomatis tersebut kemudian dinamakan 'Trash Can Jaman Now'. Sensor tersebut akan memberikan sinyal ke motor untuk membuka tutup sampah secara otomatis.
Trash Can Jaman Now berukuran tinggi 35 sentimeter dan diameter sekitar 30 cm. Sensor pada tempat sampah ini berjarak antara dari alas 25-40cm.
"Kalau kurang dari jarak itu, tutup tidak akan mau membuka. Sebaliknya kalau lebih tinggi dari 40 sentimeter tutupnya juga tidak mau membuka," ujar Syaifullah saat ditemui wartawan di sekolahnya, Senin (27/11).
Syaifullah mengatakan, ide pembuatan Trash Can Jaman Now muncul saat dia dan temannya melihat banyaknya sampah yang berceceran di sekitar tempat sampah. Apalagi banyak orang yang kadang membuang sampah tetapi tidak mau bersentuhan dengan tutup tempat sampah. Atau hanya melemparnya saja.
Dengan temuan tersebut, Fatih dan Syaifullah berharap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Dengan menggunakan tempat sampah ini, masyarakat yang mau buang sampah tidak perlu membuka, cukup didekatkan saja," imbuh Fatih.
Untuk pembuatan Trash Can Jaman Now, lanjut Fatih, pihaknya tidak membutuhkan waktu lama yakni sekitar 7 hari. 2 Hari untuk penelitian dan 5 hari untuk merakit.
"Kami juga dibantu oleh pembimbing dari komunitas robot Rangga. Kalau untuk percobaannya sudah tidak terhitung lagi, sangat banyak sekali," terangnya.
Fatih menambahkan, tempat sampah berwarna oranye dilengkapi dengan sensor, power supply 19 volt, buzzer, controller, adapter motor servo, dan dua lampu LED. Dia memilih perangkat yang sederhana atau umum digunakan oleh masyarakat, untuk menghemat biaya.
"Total biayanya hanya Rp 400 ribu. Kita memang mencari peralatan yang sederhana saja," katanya.
Selain sensor buka tutup, tempat sampah ini juga dilengkapi sensor untuk memberitahukan bahwa tempat sampah sudah penuh. "Kalau sudah penuh tutupnya tidak akan mau membuka," pungkas Syaifullah.
Baca juga:
Ini kemasan plastik karya anak bangsa yang bisa dimakan
Mainan seks berusia 28.000 tahun ditemukan di Jerman
Tim arkeolog gabungan temukan sisa-sisa pusat kebugaran kuno di Mesir
Kue buah Robert Falcon Scott ditemukan awet tertutup es Antartika
Mahasiswa UGM kembangkan aplikasi pengecek vaksin palsu
-
Bagaimana robot anjing belajar melukis? Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak. Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Bagaimana cara para ilmuwan melatih cacing robot tersebut? Dalam studi ini, para peneliti melatih AI untuk mengarahkan cacing Caenorhabditis elegans sepanjang satu milimeter menuju tambalan Escherichia coli di sebuah piring berukuran empat sentimeter.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot dari sel manusia? Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia. Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia.