Temui wakil rakyat, ormas Islam di Sumut tolak Perppu Ormas
Ormas Islam menyatakan mendesak DPR untuk menolak Perppu yang justru dicurigai anti-Pancasila.
Penolakan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 2 Tahun 2017 tentang Ormas terus terjadi. Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam di Sumatera Utara (Sumut) menilai regulasi itu justru akan menambah kekisruhan dan mengancam keutuhan NKRI.
Sikap menolak Perppu itu disampaikan perwakilan Ormas Islam kepada ketua dan anggota DPRD Sumut di Gedung Dewan, Senin (17/7). Perwakilan Ormas Islam yang hadir di antaranya dari Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI) Kota Medan dan Deli Serdang, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Forum Islam Bersatu, pondok pesantren, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), serta BKM Masjid Agung Medan. Mereka diterima Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, bersama sejumlah anggota Dewan.
Dalam pertemuan itu, Ormas Islam menyatakan mendesak DPR untuk menolak Perppu yang justru dicurigai anti-Pancasila. "Kami menolak Perppu ini. Kami berharap untuk disampaikan kepada Presiden, agar tidak secara nafsu mengeluarkan sesuatu yang dapat merugikan bangsa kita sendiri," kata Hamdani dari FUI.
Marwan Rangkuti dari HTI menilai Perppu Ormas berpotensi memuluskan jalan lahirnya rezim diktator. "Menurut kajian kami, saat ini belum dalam kondisi yang memaksa Perppu untuk lahir. Sudah ada undang-undang yang mengatur ormas secara detil," katanya.
Senada dengan Marwan, Wasli Hutabarat yang menjadi wakil dari pondok pesantren menilai masih banyak hal yang darurat di negeri ini belum disikapi pemerintah. "Seperti darurat narkoba dan seksualitas," katanya.
Sementara Nur Sahrul Ritonga dari MMI meminta pemerintah lebih dulu menjabarkan apa yang dimaksud dengan anti-Pancasila. "Kita ingin tanya apa bentuk konkret dari ormas yang dinyatakan anti-Pancasila," ucapnya.
Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman mengatakan, pihaknya akan meneruskan tuntutan Ormas Islam di Sumut itu kepada DPR. "Kami akan sampaikan ke DPR RI, tapi kami tidak di posisi memutuskan," ucapnya.
Baca juga:
Perppu Ormas sudah terbit, kapan ormas anti-Pancasila dibubarkan?
Tolak Perppu Ormas, massa demonstran geruduk DPRD Solo
Ratusan mahasiswa di Medan demo tolak Perppu Ormas
Laporkan Perppu Ormas ke Komnas HAM, HTI sebut pemerintah diktator
HTI desak Presiden Jokowi cabut Perppu Ormas dan minta maaf
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan permukiman ini dibangun? Material permukaan ini menunjukkan bahwa pemukiman tersebut mewakili situs pemukiman budaya Vinča, yang berusia antara 5400 dan 4400 SM.
-
Bagaimana perkelahian itu dimulai? Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Kapan Pertempuran Ambarawa terjadi? Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.