Terduga teroris kasus bom Bangil ditangkap di Pasar Lawang
Pria tersebut kemudian ditemukan tidur di dalam pasar dengan sebuah tas yang digunakan bantal. Selanjutnya dibangunkan petugas guna dimintai kartu identitas. Namun justru bergegas mengambil tas, kemudian melakukan perlawanan dengan senjata tajam.
Seorang terduga teroris ditangkap di Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pria yang belakangan diketahui bernama Abdullah (29) ditangkap atas dugaan terkait ledakan di Bangil, Pasuruan.
"Iya mas (ada penindakan). Kasus Bangil, Pasuruan. Untuk detailnya silakan konfirmasi ke Densus, Mabes atau Polda ya. Terima kasih," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Sabtu (4/8).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
Abdullah disebut sebagai salah satu anggota JAD (Jaringan Ansharut Daulah) Wilayah Jawa Timur. Ia pelarian pelaku bom Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis, 6 Juni 2018 lalu. Penangkapan terjadi Jumat (3/8) sekitar pukul 21.00 WIB di Area Pasar Tradisional Lawang, Kabupaten Malang.
Umar, seorang penjual kopi di sekitar TKP mengungkapkan, terduga tidur di dalam Pasar Lawang. Beberapa orang petugas mendatanginya, tetapi rupanya terjadi perlawanan.
"Terdengar tembakan beberapa kali, kemudian pelaku lari dan ditangkap kembali," kata Umar yang melihat kaki korban terluka tembak.
Tertangkap Abdullah bermula dari anggota Polsek Lawang yang mendapatkan informasi dari media sosial tentang adanya seseorang pria berwajah Arab yang dicurigai berada di sekitar pasar Lawang. Semula oleh warga diduga tengah kebingungan mencari saudaranya di sekitar lokasi.
Pria tersebut kemudian ditemukan tidur di dalam pasar dengan sebuah tas yang digunakan bantal. Selanjutnya dibangunkan petugas guna dimintai kartu identitas. Namun justru bergegas mengambil tas, kemudian melakukan perlawanan dengan senjata tajam.
Pelaku berusaha melakukan penusukan terhadap petugas, sehingga dilumpuhkan dengan tembakan di kaki. Tersangka juga sempat berlari ke pemukiman penduduk, sebelum kemudian ditangkap petugas.
Abdullah tercatat sebagai warga KP Keberanen RT 003 RW 001 Desa Kemanisan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Hingga kini masih menjalani pemeriksaan oleh Sat Brimobda Jatim Detasemen B di Malang secara intensif.
Baca juga:
Jelang Asian Games, Densus 88 sudah tangkap 37 terduga teroris di Jawa Barat
2 Terduga teroris jaringan JAD ditangkap Densus 88 di Kota Bandung
Satu terduga teroris ditangkap Densus 88 di Indramayu
Pengadilan nyatakan JAD terlarang, Polri lebih mudah tangkap terduga teroris
PLN benarkan stafnya terduga teroris yang ditangkap Densus 88
Densus 88 Anti Teror tangkap 5 terduga teroris di Pekanbaru