Terganjal regulasi, Pemkot Solo batal kelola Terminal Tirtonadi
"Sebenarnya pemerintah pusat juga menginginkan Terminal Tirtonadi tetap dikelola Pemkot Tapi regulasinya tidak ada. Jadi kami menyerahkan pengelolaan Terminal Tirtonadi ke Pemerintah Pusat," ujar Rudyatmo.
Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta pengelolaan Terminal Tirtonadi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kandas. Rencana pengembalian pengelolaan Terminal Tirtonadi kepada Pemkot Solo tersebut terganjal regulasi. Sesuai Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ditetapkan bahwa Pemda harus menyerahkan terminal Tipe A kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan.
Upaya Pemkot untuk meminta kembali pengelolaan terminal sempat mendapat tanggapan positif. Menteri Budi Karya Sumadi pernah berjanji mengupayakan agar Pemkot tetap bisa mengelola terminal meski secara hukum terminal itu menjadi aset pemerintah pusat.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, setelah Kemenhub dan beberapa instansi lain menggelar rapat bersama di Jakarta, hasilnya tidak menemukan regulasi pengembalian pengelolaan Terminal Tirtonadi dari pemerintah pusat kepada pemerintah kota Solo. Dengan demikian pengelolaan terminal batal dikembalikan ke Pemkot.
"Sebenarnya pemerintah pusat juga menginginkan Terminal Tirtonadi tetap dikelola Pemkot Tapi regulasinya tidak ada. Jadi kami menyerahkan pengelolaan Terminal Tirtonadi ke Pemerintah Pusat," ujar Rudyatmo, Rabu (14/12).
Terkait status pegawai yang bertugas di Terminal Tirtonadi, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajat mengatakan, secara otomatis mereka akan menjadi pegawai pusat. Tak hanya itu, anggaran operasional terminal yang diajukan Pemkot dalam Rencana APBD (RAPBD) 2017 senilai Rp 10,3 miliar, juga akan dicoret.
"Untuk tenaga kebersihan nanti tetap akan dibantu oleh Pemkot. Bulan ini kami akan menggelar lelang pengadaan tenaga kontrak dengan perjanjian kerja (TKPK) yang selama ini digunakan untuk memenuhi tenaga keamanan, kebersihan dan petugas teknis lain," jelasnya.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Kenapa Sudako menjadi transportasi penting di Medan? Peran Sudako saat itu sangatlah penting bagi mobilitas masyarakat hingga menjadi angkutan kota andalan di Kota Medan.
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.
-
Di mana ekspedisi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dilakukan? Ekspedisi itu diprakarsai oleh Abdul Kholik sendiri, dengan menyusuri sejumlah bekas jalur baik yang relnya masih tersisa maupun telah berubah jadi pemukiman penduduk.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Dimana rangkaian kereta api yang digunakan untuk mengangkut para pejuang menuju Surabaya berasal? Sejak pecahnya pertempuran 10 November 1945, Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) merangkaikan kereta khusus untuk mengangkut para pejuang menuju Surabaya. Rangkaian berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Baca juga:
AP II prediksi penumpang meningkat 9 persen pada Natal & Tahun Baru
Ini lintasan kereta yang diwaspadai PT KAI saat musim penghujan
3,3 Juta orang diprediksi lewati pelabuhan di masa libur akhir tahun
Malaysia-Singapura sepakat terhubung kereta cepat