Terkendala Pembatasan Uji Laboratorium, Sampel Swab di Purbalingga Menumpuk
Sampel swab mengalami penumpukan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga. Penumpukan terjadi karena adanya pembatasan uji laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap sampel swab.
Sampel swab mengalami penumpukan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga. Penumpukan terjadi karena adanya pembatasan uji laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap sampel swab.
Dinkes Purbalingga hanya mendapat alokasi sampel sebanyak 100 sampel untuk diuji di laboratorium Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto. Sementara rumah sakit di Purbalingga mendapat jatah 100 sampel. Dikhawatirkan, pembatasan pengiriman sampel swab, mengakibatkan tempat penyimpanan sampel nantinya tak mencukupi lagi.
-
Kenapa TPA Suwung terbakar? Sementara, untuk fokus pemadaman di TPA Suwung berada di sebelah barat yang merupakan titik api pertama. Saat ini titik api sudah merembet ke sebelah timur.
-
Apa yang terbakar di TPA Suwung? Asap kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, mulai mengganggu para pengendara jalan di perempatan Pesanggaran, Denpasar Selatan.
-
Bagaimana suasana petilasan Prabu Siliwangi? Mengutip laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Senin (16/1), suasana petilasan Prabu Siliwangi memiliki suasana yang asri.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang dihasilkan dari pengelolaan sampah di TPST Kedungrandu? Dalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Randu Makmur Desa Kedungrandu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mampu meraup omzet hingga Rp140 juta per bulan dari hasil mengelola sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu.
-
Kenapa para tentara salib ini tewas? Menurut sejarah Perang Salib, saat itu Sidon sedang dikepung dan dihancurkan pada tahun 1253 oleh tentara Mamluk dan tahun 1260 oleh bangsa Mongol. Kemungkinan besar para prajurit ini tewas dalam salah satu pertempuran ini.
"Artinya, Purbalingga hanya bisa mengirim 200 sampel ke laboratorium RSMS Purwokerto sebagaimana yang dirujuk oleh Dinas Kesehatan provinsi Jateng. Dengan pengiriman yang terbatas ini, otomatis sampel di Dinkes sudah menumpuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Drg Hanung Wikantono, MPPM, dalam rapat penanganan Covid-19 dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru di ruang Sekda Purbalingga, Rabu (23/12) sore.
Hanung menilai, jatah pengiriman sampel 100 dari Dinkes, termasuk sangat sedikit. Hal ini karena sampel tersebut termasuk juga kiriman dari 22 puskesmas di seluruh Purbalingga. Sementara Dinkes sendiri juga rutin melakukan tracing dan testing terhadap permohonan pengambilan sampel swab.
"Hasil tes lab PCR bisa kami dapatkan setelah 5-7 hari setelah sampel dikirim. Sementara, masyarakat khususnya yang diambil sampelnya ingin hasilnya cepat diketahui. Ini tentunya menjadi kendala bagi kami. Inginnya kami cepat, dan orang yang telah diambil sampelnya melakukan isolasi dulu sebelum hasilnya keluar," kata Hanung.
Untuk mengatasi kendala itu, lanjut Hanung, pihaknya merencanakan melakukan rapid test antigen terhadap pasien covid dan tracing sampel lanjutannya.
"Kami masih mempertimbangkan mengadakan rapid test antigen agar hasilnya bisa segera diketahui, jadi masyarakat yang telah diambil sampelnya bisa langsung tahu dan mengambil langkah isolasi jika hasilnya reaktif," kata Hanung.
Saat ini, di Purbalingga ada total 2.542 pasien positif Covid-19. Sebanyak 92 orang di antaranya meninggal dunia.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan, lamanya waktu untuk mengetahui hasil tes PCR menjadi permasalahan serius yang perlu diatasi.
"Bisa saja yang sudah diambil sampel swab-nya jalan-jalan dan melakukan kontak dengan orang lain. Jika nantinya dia hasilnya negatif, tidak masalah, tetapi jika hasilnya positif, ini tentu yang semakin menambah banyak kasus Covid di Purbalingga," kata Bupati Tiwi.
Tiwi menyetujui rencana Dinkes dan Puskesmas yang akan melakukan rapid test antigen guna mempercepat hasil dari sampel yang diambil.
"Apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru nanti, diperkirakan akan banyak pendatang. Kami juga meminta, pendatang dan wisatawan yang masuk ke Purbalingga juga harus menjalani rapid test antigen. Ini semata-mata untuk mencegah penyebaran Covid," katanya.
(mdk/cob)